Konsumenlistrik, Kalbar - PLN Indonesia Power (PLN IP), anak usaha PT PLN (Persero), mendorong pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir dengan melakukan studi terhadap teknologi reaktor modular nuklir skala kecil atau nuclear small modular reactor.
Studi pengembangan reaktor modular nuklir skala kecil akan dilakukan di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat (Kalbar) pada 2030.
Baca Juga:
China Ancam AS, Minta Segera Kurangi Senjata Nuklir
Studi ini dilakukan PLN bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), United States Trade and Development Agency (USTDA), dan perusahaan energi asal Amerika Serikat (AS) NuScale Power.
Reaktor modular kecil merupakan reaktor nuklir canggih yang memiliki kapasitas daya hingga 300 mega watt (MW).
Reaktor bagian dari desain generasi baru pembangkit listrik tenaga nuklir ini sudah dikembangkan di beberapa negara.
Baca Juga:
Pertemuan Epik Prabowo-Putin: Langkah Besar Menuju Era Baru Nuklir
Direktur Pengembangan Bisnis dan Niaga PLN IP Bernadus Sudarmanta mengatakan, studi reaktor modular nuklir skala kecil tersebut merupakan bagian dari upaya perusahaan melakukan transisi ke energi terbarukan.
"Untuk mencapai target net zero emission pada tahun 2060 dibutuhkan persiapan yang matang, serta kerja sama dengan berbagai pihak agar transisi energi berjalan dengan baik," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (16/8/2023), melansir Kompas.com Sabtu (19/8/2023).
Ia menuturkan, PLN IP telah memiliki roadmap transisi energi hingga 2060 untuk mencapai net zero emmission. Pengembangan energi hijau pun terus didorong dengan mempersiapkan perencanaan secara matang.