Konsumenlistrik.com | Menurut Erick Thohir, pembentukan holding dalam PLN akan mereplikasi kesuksesan di Pertamina.
Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyebutkan pembentukan holding dan subholding di PT PLN (Persero) pada tahun ini dalam skema virtual.
Baca Juga:
PLN IP Sumbang Tiga Penghargaan di Event Pengembangan Bisnis dan Portofolio
Adapun Target akhirnya antar bisnis tidak saling tergantung. Melalui transformasi tersebut, Erick berharap PLN dapat mengoptimalkan sumber daya EBT untuk kemajuan Indonesia.
Selain itu, Erick ingin pembangkit listrik tidak lagi berdiri sendiri, terlebih Indonesia memiliki potensi besar dalam hydropower, matahari, angin, hingga geotermal yang tidak dimiliki negara-negara tetangga.
Direktur Eksektutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan struktur holding dan sub-holding PLN akan terbagi menjadi tiga divisi.
Baca Juga:
Indonesia Power Raih Subholding Terbaik dan Progres Penugasan Strategis Tertinggi di Forum PLN
“Saat ini masih belum diketahui dengan jelas seperti apa struktur holding dan sub-holding PLN. Walaupun sesuai dengan rencana awal, sub-holding sepertinya terbagi dalam tiga divisi, yakni, pembangkitan, transmisi dan distribusi, serta retail/penjualan,” kata Fabby, Selasa (10/05/2022).
Fabby menilai, pembentukan holding dan sub-holding tersebut dapat membantu PLN melakukan transformasi bisnis yang searah dengan tren transisi energi.
“Selain itu, adanya holding dan sub-holding bisa membuat PLN lebih efisien, pengukuran kinerja lebih transparan, demikian juga efektivitas pengambilan keputusan bisnis,” ujar Fabby.
Menurut Fabby, dengan struktur PLN saat ini, keputusan bisnis sangat bergantung pada Direksi, bahkan Dirut PLN semata.
“Dengan pembentukan holding dan sub-holding, pengambilan keputusan bisnis bisa terdesentralisasi,” pungkas Fabby. [tum]