Selain itu, Prof. Himsar terlibat dalam perumusan kebijakan strategis, seperti Tim Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi GRK Sumut (2012), Nationally Appropriate Mitigation Actions (NAMAs) Energi Terbarukan Skala Kecil (2013), serta penyusunan RJP USU 2014–2039 dan Renstra 2014–2019 serta 2020–2024.
Kini ia menjabat sebagai Ketua Tim World Class University (WCU) USU dan kerap menjadi pembicara di forum nasional maupun internasional.
Baca Juga:
Polisi Ungkap Praktek Joki UTBK USU, 4 Orang Ditetapkan Tersangka
Meski kerap masuk daftar ilmuwan paling berpengaruh dunia, ia menegaskan capaian itu bukan tujuan utama.
“Penghargaan hanyalah bonus. Bagi saya, prestasi sesungguhnya adalah ketika para alumni yang kami didik sukses di bidangnya dan tetap mencintai almamaternya. Jika itu tidak terjadi, maka semua pengakuan ini tak ada artinya,” ungkapnya dengan rendah hati.
Ia juga menekankan bahwa semua kontribusi, baik riset maupun pendidikan, selalu dilakukan bersama mahasiswa dan kolega, bukan usaha pribadi semata.
Baca Juga:
Dokter Indonesia Harus Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri
Dengan rekam jejak akademik, jaringan internasional, dan pengalaman manajerial yang matang, kehadiran Prof. Himsar Ambarita di bursa Rektor USU 2026 menjadi harapan baru, membawa visi transformasi yang berpijak pada nilai luhur, berorientasi pada kontribusi nyata, dan berpacu pada prestasi global.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]