Konsumenlistrik.WahanaNews.co | PT Pupuk Indonesia (Persero) terus mengupayakan agar kebutuhan gas alam cair atau Liquefied Natural Gas (LNG) untuk pabrik Pupuk Iskandar Muda (PIM) I di Lhokseumawe, Aceh dapat terpenuhi pada tahun depan.
Adapun salah satu opsi yang mengemuka yaitu dengan menyerap LNG milik PT PLN (Persero).
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
SVP of Corporate Communication Pupuk Indonesia Wijaya Laksana mengatakan, guna mengatasi kekurangan pasokan gas untuk pabrik pupuk PIM-1, pihaknya telah berkoordinasi secara intensif dengan lintas kementerian. Adapun sejumlah LNG yang seharusnya ditujukan untuk PLN rencananya bakal dialihkan untuk memenuhi pasokan gas PIM-1.
"Rencananya didiskusikan lebih lanjut skema kerja sama dengan PT PLN agar mulai di bulan Januari 2023 PIM bisa memperoleh pasokan gas LNG," ungkap Wijaya kepada CNBC Indonesia, Kamis (15/12/2022).
Meski begitu, Wijaya tak merinci seberapa besar volume serta harga LNG yang bakal diperoleh dari perusahaan setrum pelat merah tersebut. Pasalnya, hingga saat ini proses diskusi masih berlangsung.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Adapun selain potensi LNG yang berasal dari PLN, Wijaya membeberkan bahwa masih terdapat potensi dari kargo LNG yang belum terkontrak (uncommitted cargoes) dari Kilang LNG Bontang, Kalimantan Timur.
PIM-1 sendiri sejatinya mempunyai kebutuhan gas sebesar 55 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) dan telah mendapatkan alokasi dari LNG Tangguh sampai tahun 2024 sebanyak 5 kargo sesuai dengan Kepmen ESDM No, 134K/2021. Meski begitu, saat ini terdapat kendala pasokan dari LNG Tangguh.
Sebelumnya, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menjamin terpenuhinya suplai gas bumi untuk dalam negeri di tahun 2023, khususnya untuk kebutuhan pabrik perusahaan pupuk pelat merah.