Lebih jauh, ia menegaskan bahwa kesuksesan program transisi energi bersih sangat bergantung pada keterlibatan aktif konsumen yang sadar dan teredukasi.
“Kami mendorong agar program seperti ini bisa direplikasi di daerah lain, dengan pelibatan UMKM dan komunitas lokal sebagai bagian dari ekosistem energi baru,” tambahnya.
Baca Juga:
Dua Oknum Polisi Pekalongan Tipu Rp 2,6 M, Janjikan “Jalur Kapolri” Masuk Akpol
Tohom yang juga Ketua Umum Lembaga Konsumen Ketenagalistrikan Indonesia (LKKI) ini menekankan pentingnya konsistensi dan kesinambungan dalam edukasi publik mengenai pemakaian peralatan listrik efisien.
“Transisi energi bukan proyek musiman. Ini adalah gerakan jangka panjang yang harus terintegrasi dengan roadmap nasional menuju net zero emission 2060,” tegasnya.
Ia juga mendorong pemerintah untuk memberikan insentif bagi rumah tangga dan pelaku UMKM yang bersedia beralih ke teknologi listrik bersih.
Baca Juga:
Polwan Blitar Ditetapkan Tersangka Kasus Perselingkuhan dengan Anggota DPRD
Sebelumnya, Gubernur Banten Andra Soni menyambut baik kolaborasi ini sebagai bentuk nyata edukasi masyarakat mengenai gaya hidup rendah karbon.
“Kami berharap sinergi seperti ini bisa terus dilakukan untuk mendorong pemanfaatan energi bersih di berbagai sektor, termasuk rumah tangga dan UMKM,” ujarnya.
Senada, Ketua TP PKK Provinsi Banten, Tinawati Andra Soni, menekankan peran penting perempuan dalam menciptakan perubahan di tingkat rumah tangga.