KonsumenListrik.WAHANANEWS.CO - Upaya mempercepat transisi menuju energi bersih terus mendapat dukungan dari berbagai kalangan.
Salah satunya datang dari Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS) yang mengapresiasi langkah strategis PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Banten bersama Pemerintah Provinsi Banten dan Tim Penggerak PKK.
Baca Juga:
OJK Geram, Eks Bos Investree yang Jadi Tersangka Korupsi Kini Pimpin Perusahaan Asing
Melalui program Electrifying Lifestyle Vaganza, kegiatan lomba memasak menggunakan kompor induksi tak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga media efektif untuk mengedukasi masyarakat tentang gaya hidup hemat energi dan ramah lingkungan.
Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba, menilai program ini sebagai pendekatan inovatif dalam mendorong kesadaran konsumen terhadap pentingnya transisi energi bersih, khususnya di sektor rumah tangga.
“Kompor induksi adalah simbol kecil dari perubahan besar,” ujarnya, Kamis (24/7/2025).
Baca Juga:
Nadiem Makarim dan Pusaran Dugaan Korupsi Chromebook, Google Cloud, dan Kuota Internet
“Dengan efisiensi energi tinggi, nol emisi karbon langsung, dan biaya operasional yang lebih murah, inilah cara cerdas mempercepat gaya hidup ramah lingkungan tanpa mengorbankan kenyamanan,” jelasnya.
Tohom menyebut pendekatan edukatif seperti lomba memasak sangat efektif dalam menyentuh langsung para pengambil keputusan di tingkat keluarga.
“Mengajak ibu-ibu mengenal langsung manfaat kompor induksi lewat kegiatan yang menyenangkan adalah langkah cerdas yang bisa merevolusi pola konsumsi energi rumah tangga,” ujarnya.
Lebih jauh, ia menegaskan bahwa kesuksesan program transisi energi bersih sangat bergantung pada keterlibatan aktif konsumen yang sadar dan teredukasi.
“Kami mendorong agar program seperti ini bisa direplikasi di daerah lain, dengan pelibatan UMKM dan komunitas lokal sebagai bagian dari ekosistem energi baru,” tambahnya.
Tohom yang juga Ketua Umum Lembaga Konsumen Ketenagalistrikan Indonesia (LKKI) ini menekankan pentingnya konsistensi dan kesinambungan dalam edukasi publik mengenai pemakaian peralatan listrik efisien.
“Transisi energi bukan proyek musiman. Ini adalah gerakan jangka panjang yang harus terintegrasi dengan roadmap nasional menuju net zero emission 2060,” tegasnya.
Ia juga mendorong pemerintah untuk memberikan insentif bagi rumah tangga dan pelaku UMKM yang bersedia beralih ke teknologi listrik bersih.
Sebelumnya, Gubernur Banten Andra Soni menyambut baik kolaborasi ini sebagai bentuk nyata edukasi masyarakat mengenai gaya hidup rendah karbon.
“Kami berharap sinergi seperti ini bisa terus dilakukan untuk mendorong pemanfaatan energi bersih di berbagai sektor, termasuk rumah tangga dan UMKM,” ujarnya.
Senada, Ketua TP PKK Provinsi Banten, Tinawati Andra Soni, menekankan peran penting perempuan dalam menciptakan perubahan di tingkat rumah tangga.
“Piring makan keluarga adalah ruang pertama perubahan. Ketika proses memasaknya menggunakan kompor induksi, kita menambahkan satu lapis nilai lebih: bersih, presisi panas, dan praktis,” kata Tinawati.
Sementara itu, General Manager PLN UID Banten, Muhammad Joharifin, menjelaskan bahwa Electrifying Lifestyle Vaganza merupakan bagian dari komitmen PLN dalam mendukung program transisi energi nasional.
“Kompor induksi memiliki efisiensi termal hingga 90%, jauh lebih tinggi dari kompor gas. Bahkan dari sisi biaya, jauh lebih hemat,” ujarnya.
Untuk merebus satu liter air, misalnya, biaya yang dikeluarkan dengan kompor gas sekitar Rp170, sementara dengan kompor induksi hanya sekitar Rp120.
“Ini bukti bahwa gaya hidup ramah lingkungan tidak harus mahal. PLN siap mendukung program-program prioritas Pemprov Banten seperti Ketahanan Pangan, Swasembada Energi, hingga Sekolah Rakyat,” tambah Joharifin.
Ajang lomba memasak ini juga menampilkan ragam kreasi pangan lokal berbasis jagung, komoditas unggulan Banten, sebagai simbol ketahanan pangan daerah yang dipadukan dengan teknologi bersih dan efisien.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]