WahanaNews-Konsumenlistrik | Dengan menggandeng China Energy Engineering Corporation (CEEC) dan Baoshuo Taman Industry Investment Group (BTIIG), PLN Indonesia Power akan mengambangkan Captive Power hingga 5 ribu Mega Watt (MW) berasal dari Energi Baru Terbarukan (EBT) di Kawasan Industri Morowali, Sulawesi Tengah.
Melansir liputan6.com, kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra dengan Vice President Director CEEC, Ms. Yuan Yingli dan President Director BTIIG, Cai Zhengyang yang disaksikan oleh Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok, Djauhari Oratmangun serta Direktur Utama PT PLN (Persero), Darmawan Prasodjo dan Komisaris Utama PT PLN (Persero), Amien Sunaryadi beserta jajaran Direksi dari PLN, CEEC dan BTIIG.
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN Group terus berkomitmen untuk penuhi kebutuhan listrik nusantara, dalam hal ini untuk Kawasan industri Baoshuo dengan mengembangkan pembangkit ramah lingkungan.
Hal ini juga merupakan upaya yang dilakukan PLN Group Bersama calon mitra strategis dalam rangka peningkatan pembangunan yang berujung pada peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Pertemuan ini membuka kerjasama yang jelas untuk memenuhi kebutuhan listrik kawasan industri Baoshuo, kami berkomitmen menyediakan pasokan listrik sesuai kebutuhan Baoshuo dengan pengembangan PLTA dan PLTS tahap 1 dengan estimasi kapasitas 5 ribu MW dan tahap pengembangan selanjutnya di Sulawesi,” kata Darmawan, dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Senin (29/5/2023).
Baca Juga:
PLN Siap Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2040 Lewat Kolaborasi Swasta
Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra pun optimis dengan menggandeng CEEC dapat mengakselerasi proyek captive power tersebut. Hal ini didasari karena CEEC menjadi salah satu perusahaan penyedia bisnis solusi energi terbesar di China dan berkompeten dalam pengembangan green energy.
“Kami sebagai Generation Company terbesar se-Asia Tenggara terus berupaya untuk kembangkan EBT di Indonesia serta dalam rangka mendukung target pemerintah untuk wujudkan 23% EBT di tahun 2025, maka dari itu kami bersama dengan CEEC yang merupakan salah satu perusahaan penyedia bisnis solusi energi terbesar di China dan berkompeten dalam pengembangan green energy akan berkolaborasi untuk mewujudkannya,” ungkap Edwin.
Kedepannya PLN Indonesia Power juga akan menyediakan pasokan energi bersih secara bertahap, dengan memanfaatkan potensi energi baru terbarukan di sekitar lokasi seperti PLTA, PLTS dan PLTB yang cukup tersedia di Sulawesi untuk menyuplai kebutuhan listrik di Kawasan Industri BTIIG.