"Kalau dunia saja percaya pada potensi energi bersih kita, seharusnya kita lebih percaya dan melindungi kepentingan rakyat sendiri," pungkasnya.
Sebelumnya, proyek ekspor energi ini disebut sebagai bagian dari strategi Singapura untuk mengurangi ketergantungan terhadap gas alam cair (LNG) dan memenuhi target impor 6 GW energi bersih pada 2035.
Baca Juga:
RUPTL Terhijau Sepanjang Sejarah, PLN Komitmen Wujudkan Transisi Energi
Hingga saat ini, Otoritas Pasar Energi Singapura (Energy Market Authority/EMA) telah menyetujui total 3,4 GW proyek impor listrik dari Indonesia, sebagian besar bersumber dari tenaga surya.
Selain dengan Indonesia, Singapura juga tengah menjajaki kerja sama tenaga angin dengan Vietnam serta telah menandatangani kesepakatan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) dengan Malaysia pada Februari lalu.
Pengumuman proyek ini bertepatan dengan kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Singapura, di mana kerja sama strategis bidang energi bersih, pertahanan, dan keamanan siber turut ditegaskan kembali.
Baca Juga:
PLN Perkuat Kemitraan Internasional untuk Dorong Energi Hidro Nasional
[Redaktur: Mega Puspita]