KonsumenListrik.WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kalimantan Timur kembali mencuri perhatian sebagai pusat energi terbarukan Indonesia.
Kali ini, rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berkapasitas 300 Mega Watt (MW) di Desa Batoq Kelo, Kecamatan Long Bagun, Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), dipastikan akan menyedot investasi jumbo dari Tiongkok, mencapai Rp 3 triliun.
Baca Juga:
Berhasil Listriki 90 Persen Negaranya dari Tenaga Air, ALPERKLINAS Apresiasi Rencana Kerja Sama Indonesia–Tajikistan Bangun PLTA di Kalimantan
Langkah strategis ini melibatkan perusahaan asal China, PT Handa Energi Investasi Indonesia, yang menggandeng mitra lokal PT Tujuan Mulia Makmur.
Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS) menilai masuknya investasi energi hijau dalam skala sebesar ini menjadi bukti bahwa arah pembangunan kelistrikan Indonesia mulai bertransformasi ke jalur yang benar.
“PLTA ini adalah tonggak komitmen kita pada energi bersih yang konkret, bukan lagi jargon,” ujar Ketua Umum Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS), KRT Tohom Purba, saat dimintai tanggapan, Selasa (10/6/2025).
Baca Juga:
PLN Siapkan 4.000 Proyek hingga 2034, ALPERKLINAS: Demi Tingkatkan Kapasitas Pembangkit dan Jaringan Listrik Energi Bersih
Menurutnya, lokasi proyek yang berada di wilayah terpencil bukanlah hambatan, melainkan peluang untuk mendorong pemerataan pembangunan.
“Mahakam Ulu selama ini seperti terpinggirkan. Kehadiran PLTA di sana akan menjadi katalis infrastruktur, membuka isolasi, sekaligus meningkatkan kualitas hidup warga setempat,” tegas Tohom.
Lebih jauh, Tohom melihat dampak dari proyek ini akan terasa hingga ke kawasan strategis seperti IKN dan provinsi sekitarnya.