Konsumenlistrik.com | Gardu induk digital 150 kilovolt (kV) dihadirkan Hitachi Energy untuk mendukung PT Perusahaan Listrik Negara (PLN Persero) melalui Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali (UIP JBTB).
Menurut keterangan tertulis, gardu induk 150kV tersebut mensuplai Kawasan Industri Sidoarjo (KIS) seluas 298 hektar, yang mencakup perusahaan-perusahaan manufaktur besar, ke jaringan PLN sebagai bagian dari upaya Indonesia membangun infrastruktur yang tangguh dan mewujudkan manfaat industri 4.0.
Baca Juga:
Mitra Binaan PLN Dikunjungi Kementrian BUMN, Tarik Minat Wisatawan Mancanegara
Di samping itu, gardu induk baru bakal berkontribusi memastikan kualitas daya yang andal dan mendukung pembangunan ekonomi yang lebih maju di Jawa Timur, serta berkontribusi pada tujuan pembangunan keberlanjutan secara jangka panjang dan lebih luas.
“Proyek ini adalah contoh nyata dari bagaimana sebuah sistem digitalisasi memainkan peran kunci dalam membentuk sistem tenaga listrik dan menegaskan komitmen kami untuk mendukung masa depan energi berkelanjutan di Indonesia. Sebagai salah satu mitra PT PLN (Persero), kami akan terus mendukung pengembangan infrastruktur energi Indonesia dan juga transformasi digitalnya,” ujar Managing Director Grid Automation Hitachi Energy Massimo Danieli, dalam keterangan tertulis Sabtu (15/1/2022).
Ditambahkan bahwa peningkatan keandalan gardu digital akan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi lebih lanjut di Provinsi Jawa Timur, yang menyumbang hampir 15% dari produk domestik bruto (PDB) nasional, kontributor tertinggi kedua setelah Jakarta.
Baca Juga:
Gerak Cepat Sukseskan Proyek Strategis Nasional, PLN Sinergi dengan Kantor Pertanahan Lamongan
Sebagai informasi, pada 2021, kegiatan industri turut mendorong pertumbuhan ekonomi regional Jawa Timur dengan kontribusi mencapai 31% dibanding sektor ekonomi lain. Kawasan ini telah menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk menyediakan dan mengakomodasi infrastruktur lintas industri yang komprehensif, serta pengembangan zona industri kecil dan menengah.
“Terima kasih kepada Hitachi Energy, dengan gardu digital ini, operator dapat mengambil data secara real time tentang listrik yang mengalir dalam jaringan sehingga bisa mengantisipasi dan mengambil keputusan lebih cepat. Ini menjadi penting untuk ketahanan dan kestabilan jaringan kelistrikan khususnya untuk mendukung kawasan industri yang sangat strategis di Jawa Timur. Selain itu, Gardu Induk Digital ini memungkinkan untuk meningkatkan keandalan, serta mengintegrasikan bentuk energi baru yang lebih bersih, dan memberikan layanan energi dengan cara yang lebih cerdas dan lebih aman,” demikian penjelasan General Manager Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Timur dan Bali, Djarot Hutabri EBS.
Ia menambahkan, gardu digital ini mendukung transisi Indonesia ke masa depan rendah-karbon dengan mengintegrasikan energi terbarukan secara baik dan juga berkontribusi pada dekarbonisasi jaringan listrik di kawasan ini. Dibangun di atas lahan seluas 1,5 hektar, ini adalah gardu digital terbesar dari jenisnya di Indonesia timur, dengan proyek yang dimulai 2020 dan selesai selama 2021 yang penuh dengan tantangan.
Penyebaran peralatan dan teknologi digital di gardu induk PLN Kawasan Industri Sidoarjo memungkinkan biaya operasional dan pemeliharaan yang lebih rendah, dan pembatasan risiko listrik dengan penggunaan kabel serat optik dibandingkan dengan tembaga, untuk pertukaran data operasional. Kehadiran teknologi gardu digital dari Hitachi Energy membantu meminimalisir ruang, dan oleh karena itu dengan pembuatan konstruksi di tempat mampu memberikan KIS jaringan listrik yang dinamis, lebih aman dan lebih andal.
Gardu induk baru di KIS didasarkan pada protokol komunikasi terbaru untuk kontrol, perlindungan, dan otomatisasi. Penggunaan proses jaringan komunikasi memungkinkan pertukaran dua arah data digital secara terus menerus antara peralatan primer, peralatan perlindungan, sistem SCADA dan pusat kontrol regional. Kontrol tingkat stasiun dicapai melalui solusi otomatisasi daya MicroSCADA Hitachi Energy, di mana PLN bisa mendapatkan hasil yang cerdas dan otomatis, sehingga meningkatkan ketersediaan dan ketahanan infrastruktur daya mereka.
MicroSCADA, bersama dengan generasi terbaru dari unit terminal jarak jauh (RTU), perangkat perlindungan dan unit penggabungan, memungkinkan PLN untuk meningkatkan kehandalan dan efisiensi operasi mereka.
Pemantauan terpusat turut memungkinkan gangguan dapat diidentifikasi dan ditangani dengan cepat, sehingga mengurangi dampak pada operasi dan meminimalkan gangguan dari kegagalan di setiap bagian dari jaringan. Hal ini sangat penting untuk memastikan pasokan listrik yang stabil ke kawasan industri dan untuk meningkatkan ketangguhan dengan berbagi beban energi dan distribusi antara wilayah Bangil dan Porong Baru. [tum]