Konsumenlistrik.com | PT PLN (Persero) memiliki pangsa pasar yang besar untuk kendaraan listrik karena kontribusi otomotif tumbuh signifikan 22,41 persen pada kuartal IV 2021.
Hal itu dikatakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) Hybrid 2022 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (31/3/2022).
Baca Juga:
Kasus Bocah 3 Tahun Terlindas Mobil di Ciputat Naik Penyidikan
"Di antara sektor industri nonmigas, otomotif kontribusinya mendekati 19,25 persen dan kuartal keempat tumbuh signifikan di 22,41 persen. Ini semua pangsa pasar PLN kalau semua bergeser dari BBM ke listrik," ujarnya.
Melalui Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019, pemerintah mendorong percepatan program kendaraan bermotor listrik berbasis baterai dalam rangka pengendalian perubahan iklim.
Saat ini, Indonesia telah mengenakan tarif berbasis tingkat emisi karbon kendaraan bermotor yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2021 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2019.
Baca Juga:
Terparkir Bertahun-tahun, KPK Klaim Temukan Mobil Harun Masiku
Pada tahun ini, untuk tahap awal, pemerintah mulai mengenakan carbon tax terhadap pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), lalu selanjutnya pajak karbon itu akan menyasar sektor otomotif.
Lebih lanjut Airlangga menyampaikan bahwa konflik geopolitik yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina telah berdampak terhadap sektor energi dan pangan dunia, termasuk Indonesia.
Oleh karena itu, kata Airlangga, transisi menuju mobil listrik menjadi sebuah keharusan karena dari data yang ada satu liter bensin sekitar Rp 15.000 sampai Rp 17.000 yang setara dengan 1,5 kWh listrik.