Konsumenlistrik.com I Akibat mendapatkan informasi palsu (hoax) sejumlah calon pelamar kerja mendatangi kantor PLN Bali.
Para pelamar mendapat informasi palsu (hoax) mengenai adanya perekrutan pegawai PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) tersebar di Bali.
Baca Juga:
PLN Gelar Apel Siaga Kelistrikan, Pastikan Keandalan Pelayanan KTT WWF 2024 di Bali
Pihak PLN Unit Induk Distribusi (UID) Bali memastikan pihaknya saat ini tidak melakukan rekrutmen pegawai atau tenaga PLN. Informasi yang didapatkan calon pelamar hingga datang ke kantor PLN dipastikan hoax.
"Sementara dapat kami infokan saat ini memang tidak ada perekrutan karyawan PLN. Dua minggu belakangan muncul lagi banyak sekali hoax tentang perekrutan PLN," kata Manajer Komunikasi PLN UID Bali I Made Arya kepada wartawan di Denpasar, Rabu (22/12/2021).
Akibat hoax rekrutmen PLN tersebut, sejumlah calon pelamar mendatangi kantor PLN. Hingga saat ini tercatat ada yang datang ke kantor PLN Kota Negara di Kabupaten Jembrana dan Kantor PLN UID Bali di Denpasar.
Baca Juga:
PLN UID Bali Catat Penggunaan SPKLU di Bali Meningkat Selama Lebaran 2024
"Yang di negara ada 5 (yang datang). Yang datang ke (kantor PLN) UID (Bali) ada 2 (orang). Sampai ke UID ada 2, artinya apa? Dengan datang ke kantor UID itu artinya mereka sudah benar-benar ingin memastikan karena keinginannya mungkin cukup besar untuk mendapatkan lowongan pekerjaan. Namun pada kesempatan ini saya sampaikan, sementara tidak ada rekrutmen," tegas Arya.
"Ada yang datang (ke kantor). Kalau cuma telepon mungkin masih mending. Ini ada yang datang, bisa dibayangkan itu. Kita sih tahu kondisi saat ini ya, lagi sulit mencari pekerjaan, khususnya yang fresh graduate. Itu pasti sangat menginginkan," tambahnya.
PLN Sampaikan Info Resmi Lewat Sini
Akibat peristiwa ini, Arya meminta masyarakat berhati-hati dalam menerima informasi mengenai rekrutmen pegawai atau tenaga PLN. Salah satu indikator yang untuk bisa membedakan informasi rekrutmen PLN hoaks atau tidak, yakni dengan melihat situs yang dicantumkan.
Hingga saat ini, tegas Arya, PLN dipastikan hanya memiliki satu situs, yakni www.pln.go.id. Dalam informasi rekrutmen palsu, biasanya yang ditampilkan adalah alamat situs lain.
"Nah salah satu indikator yang bisa membedakan hoax sama tidak, dipastikan web PLN hanya satu www.pln.go.id. Biasanya di sana (informasi palsu) dicantumkan pln123. Kalau sudah di luar www.pln.go.id, itu sudah dipastikan itu hoax," ungkap Arya.
Arya menuturkan rekrutmen PLN terkahir kali dilakukan pada 2019. Hingga kini PLN belum melakukan rekrutmen pegawai dan tenaga kerja lainnya. Tapi pada 2019, PLN melakukan rekrutmen sebanyak tiga kali.
"Malah sebelum COVID-19 ya, bisa setahun tiga kali kemarin. Memang semenjak tahun 2019 terakhir sampai sekarang belum ada (rekrutmen lagi). Jadi kalau berapa kali setahun itu tidak bisa kami pastikan. Tentunya bidang SDM PLN tentunya sudah mempertimbangkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan," kata dia.
Sementara itu, General Manager (GM) PLN UID Bali I Wayan Udayana mengakui bahwa situasi pandemi COVID-19 juga mempengaruhi PLN sebagai pengusaha. Karena itu, PLN perlu berbenah, salah satu berupaya mengoptimalisasi pegawai.
"Hampir tidak ada tambahan pegawai, bahkan yang pensiun tidak diganti. Jadi kita mengoptimalkan pegawai yang ada, termasuk juga tenaga alih daya. Kita pastikan yang pensiun kalau memang tidak perlu, tidak diganti," terang Udayana.
Karena itu, jelas Udayana, salah satu bentuk transformasi PLN adalah berupaya meningkatkan produktivitas pegawai, karyawan dan tenaga alih daya. Hal itu dilakukan dengan mengoptimasi tenaga yang ada dan tidak mengganti yang sudah pensiun. Karena itu, pihaknya hingga saat ini belum melakukan rekrutmen.
"Jadi kami masih berkutat menjaga produktivitas tenaga kerja yang ada sekarang. Karena PLN juga harus siap dengan kondisi COVID-19 ya, kondisi COVID-19 juga perusahaan PLN turun begitu ya. Kinerja keuangannya bisa terancam kalau kita tidak berbenah, termasuk salah satunya di sisi organisasi dan karyawan," jelasnya. [tum]