Ia melihat selama ini produsen atau merek-merek lain kurang memperhatikan pembangunan infrastruktur kendaraan listrik utamanya charging station sehingga mereka tergerak untuk bekerja sama dengan PLN membangun ribuan titik charging station.
"Kondisi saat ini yang kami lihat di lapangan, bahwa produsen atau merek-merek lain itu hanya memikirkan jualan tapi mereka gak memikirkan bagaimana caranya bisa memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Cahyadi.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
"Yang kami pelajari, setiap hari masyarakat kebutuhannya bisa mencapai 100 km, bahkan ada yang mencapai 200 km. tapi saat ini tidak ada yang memikirkan hal itu, infrastruktur sedikit sekali dibangun. Itulah yang akan kita lakukan dengan PLN," imbuhnya.
Selain membangun ribuan charging station, PT KKbrothers Baterai Inovasi juga menjamin harga swap battery mereka lebih murah dari harga pasaran. Cahyadi membeberkan, di pasaran harga swap battery masih terlalu mahal, sehingga memberatkan masyarakat. Sementara jika melakukan swap battery di tempat mereka, biaya charging satu kali swap itu lebih murah 50-60%.
"Saat ini yang kami temukan di lapangan, sekali swap baterai itu perlu biaya sampai 10 ribu padahal biaya yang dibutuhkan pengecasan ini hanya sekitar 2500, tapi yang di charge oleh pihak penyedia servis ini sampai 10 ribu rupiah. Inilah yang memberatkan karena dengan 10 ribu rupiah dan jarak tempuh hanya 50-60 km, itu hampir sama dengan bensin jadi menurut kami itu akan memberatkan masyarakat, sehingga tidak ada alasan untuk mereka migrasi ke motor listrik. Itulah kenapa kita mau mengembangkan dan kita jalankan MOU ini supaya bisa ke depannya lebih memudahkan masyarakat pemilik kendaraan listrik, dari segi ekonomi maupun dari sisi waktu, efisiensi," tandas Cahyadi. [tum]