Konsumenlistrik.com | Untuk mengembangkan mobil terbang tenaga listrik yang dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal, Suzuki mengumumkan bahwa mereka menggandeng perusahaan rintisan SkyDrive.
Perusahaan otomotif asal Jepang itu menargetkan mulai bisa meluncurkan mobil terbang pertama dalam tiga tahun ke depan. Mobil terbang ini akan diperkenalkan saat Osaka menjadi tuan rumah World Expo pada 2025 mendatang.
Baca Juga:
Tahun Depan, Suzuki Akan Perkenalkan SUV Listrik Konsep Awal
Dalam keterangan yang dilansir Daily Mail, Rabu (23/3/2022), kerjasama ini akan menambah lini bisnis Suzuki selain sepeda motor, mobil, dan motor tempel.
Dalam pernyataannya, Suzuki dan SkyDrive akan bekerja untuk membuka pasar baru dengan fokus awal di India.
Rencana awal, Suzuki akan menginvestasikan USD1,37 miliar atau seatra Rp19,6 triliun di India untuk memproduksi kendaraan listrik dan baterai. Suzuki dan Skydrive akan menghadapi persaingan ketat dari sejumlah nama besar.
Baca Juga:
Meski Dihantui Resesi 2023, Suzuki Optimis Pasar Otomotif Tumbuh
Ini termasuk raksasa perbangan Airbus; Kitty Hawk. Sebuah perusahaan yang didukung oleh salah satu pendiri Google. Larry Page dan Uber juga melakukan kerja sama strategis untuk menciptakan taksi terbangnya sendiri.
Seperti diketahui, Larry Page, CEO perusahaan induk Google Alphabet, telah menggelontorkan jutaan dolar ke perusahaan rintisan penerbangan Zee Aero dan Kitty Hawk untuk menciptakan taksi terbang serba listrik.
Kitty Hawk diyakini sedang mengembangkan mobil terbang dan telah mengajukan lebih dari selusin pendaftaran pesawat yang berbeda ke Federal Aviation Administration atau FAA. Page, yang mendirikan Google bersama Sergey Brin pada tahun 1998, secara pribadi telah menginvestasikan USD100 juta atau sekitar Rp1,4 triliun ke dalam dua perusahaan yang belum secara terbuka mengakui atau mendemonstrasikan teknologi mereka.
Airbus juga bekerja keras untuk membuat pesawat serba listrik yang bisa lepas landas dan mendarat vertikal.
Mereka sudah mengeluarkan prototipe Project Vahana terbaru, bermerek Alpha One yang berhasil menyelesaikan uji terbang perdananya pada Februari 2018.
Helikopter self-piloted mencapai ketinggian 16 kaki (lima meter) sebelum berhasil kembali ke tanah. Secara total, penerbangan uji berlangsung 53 detik. [tum]