“Apalagi kita tahu Brasil bukan pasar kecil. Ia adalah negara dengan orientasi energi terbarukan yang kuat, jadi kalau mereka membeli dalam jumlah besar, artinya kualitas kita benar-benar telah diuji,” ujarnya.
Lebih lanjut, Tohom mengapresiasi langkah Kementerian Perdagangan melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) di Sao Paulo yang memfasilitasi business matching antara pelaku usaha Indonesia dan Brasil.
Baca Juga:
MARTABAT Prabowo-Gibran Apresiasi Pemprov Lampung atas Usulan PLTSa sebagai Proyek Strategis Nasional
Baginya, sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan konsumen adalah fondasi dari pertumbuhan industri energi terbarukan yang berkelanjutan.
Tohom yang juga Mantan Ketua Gabpeknas (Gabungan Pengusaha Kontraktor Nasional) ini mengatakan bahwa keberhasilan ekspor panel surya bertumpu pada penguatan daya tawar geopolitik energi Indonesia di masa depan.
Menurutnya, keberhasilan ekspor produk energi seperti panel surya perlu ditindaklanjuti dengan kebijakan nasional yang mendorong pemanfaatan teknologi sejenis di dalam negeri.
Baca Juga:
Tiap Bulan Ditagih dari Konsumen Listrik, ALPERKLINAS Dukung Masyarakat Tuntut Transparansi Pemkab Lebong Bengkulu Terkait Penggunaan Pajak Penerangan Jalan
“Jangan sampai produk kita malah lebih banyak digunakan di luar negeri, sementara masyarakat di pulau-pulau terpencil di Indonesia masih kesulitan listrik,” tegasnya.
Ia mendorong agar keberhasilan seperti ini menjadi momentum bagi percepatan elektrifikasi berbasis energi surya di daerah-daerah yang belum terjangkau jaringan PLN.
“Jika kita bisa menjual ke Brasil, seharusnya lebih mudah lagi menerapkannya di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) kita sendiri. Pemerintah daerah harus lebih agresif menggandeng produsen lokal seperti SKI untuk program elektrifikasi,” ujar Tohom.