Dalam konteks transparansi, Tohom yang juga pegiat anti korupsi dari LSM MARTABAT ini menyoroti pentingnya keterbukaan data dari PLN dan Kementerian ESDM terkait proyek transmisi.
Ia mengusulkan agar setiap paket pekerjaan dicantumkan secara jelas dalam platform publik yang mudah diakses.
Baca Juga:
Segmen Rumah Tangga Sumbang Pendapatan PLN Jatim, ALPERKLINAS Puji Program Diskon Tambah Daya dan Aktivitas Ekonomi Konsumen
Sebelumnya, EVP Strategic Risk Management Policy PLN, Daniel K. Fernando Tampubolon, menyampaikan bahwa biaya pembangunan jaringan transmisi listrik tegangan menengah per kilometer dapat mencapai Rp 30 miliar.
Pernyataan ini disampaikan dalam Human Capital Summit 2025 di Jakarta pada Rabu (4/6/2025). Total panjang jaringan yang akan dibangun mencapai 47.758 kilometer, dengan anggaran sebesar Rp 565,3 triliun.
Pembangunan jaringan transmisi akan mencakup wilayah Jawa-Madura-Bali sepanjang 13.889 km, Sumatera dan Kalimantan 20.967 km, serta Sulawesi, Maluku, dan Papua 12.901 km.
Baca Juga:
Target Tol Ramah Lingkungan, ALPERKLINAS Apresiasi PT Adhi Karya Pasang 'Pohon' Penghasil Listrik di Jalan Tol Probo-Wangi
Adapun penambahan kapasitas pembangkit hingga 2034 ditargetkan mencapai 69,5 GW, dengan 61 persen berasal dari sumber energi baru terbarukan seperti surya, angin, air, dan panas bumi.
[Redaktur: Mega Puspita]