Menteri ESDM juga menyaksikan Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian Keuangan dengan SKK Migas tentang Pelaksanaan Pengembangan dan Pembangunan Sistem Informasi Terintegrasi serta Pertukaran Data dan/atau Informasi dari Kegiatan Usaha Hulu Migas.
"Melalui pembangunan dan pengembangan sistem informasi terintegrasi diharapkan dapat meningkatkan hubungan kerja sama yang lebih efektif dan lebih akurat ke depannya. Melalui pembangunan sistem informasi terintegrasi antara SKK Migas dan Kementerian Keuangan tentunya dapat mendukung peningkatan pengelolaan pencatatan dan pelaporan kegiatan hulu yang lebih akuntabel dan reliabel," ujarnya.
Baca Juga:
ALPERKLINAS: SLO Listrik, Benteng Terakhir Keselamatan Ketenagalistrikan
Pada kesempatan yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani berharap SIMBARA akan memberikan tata kelola yang baik dan memberikan kepastian bagi penerimaan negara dan dunia usaha.
"Kami di Kementerian Keuangan bersama-sama dengan Kementerian ESDM, Kementerian Perdagangan, Kementerian Perhubungan, dan juga Bank Indonesia berupaya dan berikrar untuk membuat ekosistem pengelolaan mineral dan batubara yang terintegrasi dari hulu hingga ke hilir. Saya berharap dengan munculnya SIMBARA ini akan memberikan tata kelola yang makin pasti, makin transparan, akuntabel, dan akurat yang memberikan kepastian bagi penerimaan negara dan juga dari sisi dunia usaha," ungkap Sri Mulyani.
Sebagai informasi, SIMBARA merupakan bentuk sinergi dari K/L untuk tata kelola minerba yang lebih baik. Di dalamnya terdapat ekosistem pengawasan terintegrasi bagi seluruh aplikasi pengelolaan dan pengawasan serta menjadi muara data minerba. SIMBARA mengintegrasikan proses mulai dari single identity dari wajib pajak dan wajib bayar, proses perizinan tambang, rencana penjualan, verifikasi penjualan, pembayaran PNBP, serta ekspor dan pengangkutan atau pengapalan, dan devisa hasil ekspor. [tum]