konsumenlistrik.WAHANANEWS.CO, Jakarta - Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS) meminta pemerintah dan PT PLN (Persero) untuk segera menyusun kajian komprehensif terkait penurunan tarif listrik.
Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba, menegaskan bahwa harga listrik yang kompetitif sangat penting bagi keberlangsungan industri lokal dan kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi Gotong Royong Semua Lapisan Masyarakat Berlomba Dukung Energi Bersih
“Kami melihat bahwa tarif listrik di Indonesia masih tergolong tinggi dibandingkan beberapa negara lain yang memiliki kebijakan strategis dalam menjaga harga listrik tetap murah. Ini perlu menjadi perhatian pemerintah, mengingat listrik adalah elemen vital bagi industri dan perekonomian nasional,” ujar Tohom, Sabtu (22/2/2025).
Tohom menyoroti lima negara dengan tarif listrik termurah di dunia berdasarkan data dari Statista.
Negara-negara seperti Iran, Ethiopia, Suriah, Kuba, dan Sudan berhasil menjaga tarif listrik mereka tetap rendah berkat berbagai strategi, mulai dari pemanfaatan sumber daya domestik hingga intervensi kebijakan pemerintah.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Peringatkan Bahaya SUTET: Masyarakat Harus Patuhi Aturan, Pemerintah dan PLN Harus Tegas
Iran, misalnya, mampu menetapkan harga listrik sekitar USD0,002 per kWh atau hanya sekitar Rp 32,7 berkat kendali penuh pemerintah terhadap sektor energi.
Menurutnya, Indonesia perlu mempelajari langkah-langkah yang diterapkan negara-negara tersebut untuk menekan harga listrik.
“Kita memiliki potensi sumber daya yang besar, baik energi fosil maupun terbarukan. Maka, yang dibutuhkan adalah strategi pengelolaan dan kebijakan yang berorientasi pada kepentingan nasional serta daya saing industri,” tambahnya.