KonsumenListrik.WAHANANEWS.CO - Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS) memberikan apresiasi atas kolaborasi strategis antara PLN Unit Induk Distribusi (UID) Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (Kalselteng) dengan Kepolisian Daerah Kalimantan Selatan (Polda Kalsel), khususnya dalam mendukung ketahanan pangan berbasis teknologi melalui program Electrifying Agriculture.
Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba, menilai bahwa inisiatif PLN dalam menyediakan infrastruktur kelistrikan untuk program ketahanan pangan Polda Kalsel adalah langkah konkret yang tidak hanya mendukung kebutuhan dasar masyarakat, tetapi juga menciptakan dampak jangka panjang dalam sektor pangan nasional.
Baca Juga:
Dukung Hilirisasi, PLN Siapkan Listrik Andal Untuk Smelter Freeport yang Baru Diresmikan Presiden Jokowi
“Langkah PLN UID Kalselteng ini patut diapresiasi karena tidak hanya menyuplai listrik, tetapi juga menjadi katalisator bagi pembangunan ekonomi berbasis pertanian modern. Ketahanan pangan bukan hanya soal produksi, melainkan soal ekosistem — dan PLN hadir sebagai penyokong utama dalam ekosistem ini,” ujar Tohom, Kamis (17/7/2025).
Diketahui, PLN UID Kalselteng telah membangun jaringan Saluran Udara Tegangan Menengah (SUTM) sepanjang 1,38 kilometer sirkuit (kms) serta satu unit gardu distribusi berkapasitas 250 kVA untuk menunjang program ketahanan pangan di kawasan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar.
Program tersebut sebelumnya diresmikan secara nasional oleh Presiden RI Prabowo Subianto saat panen raya jagung di Kalimantan Barat.
Baca Juga:
Dukung Hilirisasi, PLN Siapkan Listrik Andal Untuk Smelter Freeport yang Baru Diresmikan Presiden Jokowi
Kapolda Kalimantan Selatan, Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan, dalam kunjungan PLN ke Mapolda Kalsel pada 24 Juni lalu, mengungkapkan bahwa dukungan PLN terhadap proyek budidaya jagung dan ikan haruan dengan sistem bioflok sangat berarti bagi keberlanjutan program berbasis lahan rawa yang mereka galakkan.
Menurut Tohom, sinergi antara BUMN dan institusi keamanan ini merupakan contoh ideal dari semangat multi stakeholder collaboration yang digalakkan dalam agenda pembangunan nasional.
“PLN dan Polda Kalsel menunjukkan kepada kita bahwa sektor ketahanan pangan bisa diperkuat secara kolaboratif. Ini patut menjadi model di daerah lain,” ucap Tohom.