Wahanakonsumen.com I Daihatsu mengumumkan pada tahun 2030, seluruh line-up akan berbasis mobil listrik.
Melansir japantimes.co.jp, Kamis (23/12/2021), keputusan ini menjadi yang pertama bagi salah satu produsen terbesar Kei Car 660cc itu untuk menyusunplanning elektrifikasi.
Baca Juga:
Wuling Motors hadirkan layanan “Worry-Free Bersama Wuling EV” untuk atasi kekhawatiran konsumen
Daihatsu Motor Co. belum lama ini meluncurkan Rocky e-Smart hybrid. Mobil tersebut, secara tidak langsung menjadi indikasi bahwa ke depannya Daihatsu juga akan fokus ke kendaraan ramah lingkungan.
Dalam rencananya, setelah tahun 2030 setiap mobil baru keluaran dari Daihatsu di Jepang akan mengusung teknologi Battery Electric Vehicle (BEV) atau Hybrid Electric Vehicle (HEV).
"Kita tidak bisa menghindari elektrifikasi dan kita harus mengembangkannya," ungkap Soichiro Okudaira, President of Daihatsu.
Baca Juga:
Uni Eropa Berlakukan Tarif Tinggi Mobil Listrik Buatan China
Mobil baru
Pernyataan tersebut dapat diartikan sebagai upaya Daihatsu mempercepat proses perkembangan mobil listrik, terutama untuk segmen Kei Car. Pasalnya kategori mobil mikro tersebut menguasai pasar sekitar 40% dari seluruh mobil baru di Jepang.
Daihatsu kelak akan meluncurkan mobil baru Kei Car berbasis listrik. Daihatsu tidak mengungkap harga resminya. Namun mobil tersebut dijual sekitar 1 juta Yen atau Rp 124 juta (dengan kurs 1 Yen = Rp. 124,19) hingga 2 juta Yen atau Rp 248 juta.
"Kami akan manfaatkan keuntungan dari mobil hybrid untuk mengembangkan mobil listrik dan (nantinya) akan diluncurkan," tutup Soichiro.
Xenia hybrid
Selain pengumuman itu, mobil Daihatsu berbasis listrik tergolong minim. Merek tersebut baru meluncurkan Rocky hybrid e-Smart.
Sementara di Indonesia, brand yang beraliansi dengan Toyota itu sempat menyinggung soal Rocky hybrid dan Xenia hybrid. Brand ini cukup terbuka dengan menghadirkan mobil berbasis listrik. Hanya saja teknologinya perlu disesuaikan dengan iklim di Indonesia.
"Semua ada kemungkinan karena kita melihat trennya sekarang juga sudah beralih ke non fossil fuel, baterai, hybrid atau electric vehicle. Untuk ke depannya tentu kami sudah mempertimbangkan. Saya belum bisa mengatakan kapan, tetapi saat ini kami sudah mulai mempelajari," ungkap Audi Tarantini, Head of R&D Testing Department PT Astra Daihatsu Motor (ADM), dilansir dari Otosia.com beberapa waktu lalu. [tum]