KonsumenListrik.com | PT PLN (Persero) mulai menerapkan beberapa strategi dan penyelesaian untuk memastikan ketersediaan pasokan batu bara untuk operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Di tengah kenaikan harga dan permintaan secara global, PLN pun mendorong skema kontrak jangka panjang dengan penambang. Hal ini menjadi strategi jitu untuk mengamankan pasokan batu bara bagi pembangkit milik perseroan.
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Wakil Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan saat harga batu bara internasional menjadi sangat murah, semua pemilik tambang ingin memasok ke PLN.
Sementara itu, ketika harga batu bara merangkak naik, kondisi sebaliknya terjadi sehingga pasokan untuk PLN semakin berkurang.
"Ketika harga batu bara naik jadi USD80, pasokan ke PLN menurun drastis, bahkan carry over sampai sekarang. Itulah alasan kita membenahi pengelolaan batu bara dengan membangun digitalisasi, atas bimbingan Kementerian ESDM,” ujar dia, Jumat (01/10/2021).
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Tidak hanya itu, PLN juga mengusulkan skema kerja sama yang menekankan perlunya pemenuhan kebutuhan domestik selain mendukung ekspor.
Pasalnya, PLN sendiri sempat masuk kondisi kritis akibat ketidakpastian pasokan, tetapi berkat dukungan banyak pihak situasi dapat terkendali.
Atas dasar itu pula, PLN memilih untuk melakukan kontrak jangka panjang langsung dengan penambang.