Menurutnya, jika memang ingin memproduksi kendaraan listrik maka ada opsi lain yang bisa ditempuh ketimbang mengakuisisi perusahaan di Jerman.
"Kita sudah punya aki, kita lebih baik ngembangin anak-anak ITS. Kalau anda masih kurang ngerti, kenapa gak ajak Wuling atau misalnya perusahaan China. Gue mau kembangin mobil pakai merek gue boleh gak? boleh dong," ujar Ahok.
Baca Juga:
Dirjen Migas Paparkan Kisah Sukses Raih EOR Indonesia
Ahok mengungkapkan, langkah serupa sebelumnya sudah pernah ditempuh Indonesia lewat pengembangan kendaraan seperti Bimantara dan Timor.
Ahok menambahkan, langkah pemerintah sejatinya sudah tepat untuk mengembangkan baterai kendaraan listrik apalagi dengan sumber daya nikel yang dimiliki.
Untuk itu, pengembangan kendaraan listrik sebaiknya difokuskan dengan menggandeng mitra yang ada. Selain itu, baterai dinilai berperan cukup besar dalam industri kendaraan listrik secara keseluruhan.
Baca Juga:
PLN Beri Keandalan Kelistrikan Bagi Konsumen yang Jauh dari Pembangkit
Bahkan, menurut Ahok, ada opsi untuk bisa menawarkan saham pada IBC untuk calon mitra dengan syarat mitra tersebut memberikan bantuan untuk pengembangan kendaraan listrik dalam negeri. (tum)