Konsumenlistrik.com | Indonesia tercatat mengalami dua kali peak production minyak bumi pada tahun 1977 dan 1995. Peak production tahun 1995 menjadi catatan khusus lantaran merupakan hasil implementasi pengurasan tahap lanjut, dengan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR).
Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Tutuka Ariadji pada Launching Festival EOR, Selasa (17/5).
Baca Juga:
Pemerintah Dorong MNK Usulkan New Simplified Gross Split PSC
"Kita punya success story implementasi teknologi EOR yang menjadi rujukan industri migas global yaitu implementasi teknologi EOR steamflood di Lapangan Duri di mana EOR Steamflood Duri adalah contoh ideal bagaimana sebuah proyek EOR dikelola," ujar Tutuka.
Dipaparkan Tutuka, persiapan implementasi EOR steamflood Duri dilakukan segera setelah puncak produksi primary recovery dicapai dengan recovery factor hanya sekitar 7%. Setelah fase persiapan, kemudian dilanjutkan dengan EOR steamflood pilot huff & puff.
"Pembelajaran dari keberhasilan pilot huff & puff, kemudian menjadi modal dalam implementasi EOR steamflood skala lapangan yang dimulai tahun 1985 pada Area 1," tuturnya.
Baca Juga:
Pemerintah Akan Lelang Ulang Blok East Natuna untuk Percepat Pengembangan
Tutuka pun berharap kisah sukses EOR di Lapangan Duri dapat menjadi pembelajaran bagi dunia migas Indonesia. Meski keberhasilan EOR steamflood Duri tidak terlepas dari volume oil in place yang demikian besar serta tidak dimiliki lapangan-lapangan minyak lainnya, namun yang perlu digarisbawahi dari kesuksesan ini adalah dibutuhkan konsistensi dalam menyiapkan sebuah proyek EOR dari fase ke fase.
"Mulai dari persiapan dengan studi dan lab, pilot, full field implementation secara bertahap dibarengi dengan program surveillance untuk terus melakukan efisiensi dan continues improvement agar bisa terus perform dalam situasi naik turunnya harga minyak," imbuhnya.
Walaupun sejauh ini belum ada lagi implementasi EOR skala full field, namun sudah cukup banyak kegiatan-kegiatan implementasi EOR yang dilakukan pada skala pilot di lapangan dan skala laboratorium. Berbagai implementasi skala sumuran dan antarsumur telah dilakukan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) di sejumlah lapangan minyak dan memberikan indikasi kenaikan produksi. Sejumlah metode EOR yang telah terbukti berhasil pada skala laboratorium juga banyak ditawarkan oleh para technology provider.