WahanaNews-Konsumenlistrik | Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, penurunan investasi di sektor ketenagalistrikan pada 2022 ini dipicu sejumlah faktor, salah satunya yaitu penurunan konsumsi listrik karena pandemi Covid-19. Sehingga beberapa proyek pembangkit mengalami perubahan jadwal beroperasi atau Commercial Operation Date (COD).
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memaparkan investasi di sektor ketenagalistrikan RI pada 2022 mencapai US$ 5,75 miliar atau sekitar Rp 85,5 triliun (asumsi kurs Rp 14.871 per US$), turun 14% dari realisasi investasi pada 2021 yang mencapai US$ 6,71 miliar.
Baca Juga:
Ini Tips Memilih Broker Terbaik saat Mau Mulai Trading
Investasi ketenagalistrikan ini terdiri dari investasi pembangkit, transmisi, gardu induk, dan distribusi.
"Pembatasan kemampuan investasi PLN, sehingga pendanaan proyek menjadi lebih selektif," ungkapnya saat konferensi pers di Jakarta, pada Selasa (31/01/2023) lalu, seperti diberitakan cnbc Indonesia.
Tak hanya itu, lanjutnya, lebih rendahnya capaian investasi pada 2022 ini juga dipicu oleh pembatasan masuknya tenaga kerja asing (TKA), peralatan/komponen material utama dan juga beberapa kontraktor mengalami kesulitan finansial.
Baca Juga:
Pemkab Labura Percepat Penyusunan IPRO untuk Dorong Investasi Strategis di Labuhanbatu Utara
Lalu, adanya permasalahan perizinan dan pembebasan lahan, terhambatnya suplai material transmisi utama (MTU) dan material distribusi utama (MDU) akibat pengaruh perang Rusia-Ukraina. Dan juga, beberapa proyek PLN masih dalam fase pengadaan.
Tapi, dia menekankan realisasi investasi hingga akhir 2022 ini lebih besar dari target 2022 sebesar US$ 5 miliar.
"Realisasi investasi ketenagalistrikan sampai dengan Desember 2022 sebesar US$ 5,75 miliar, lebih besar dari target bulanan dan tahunan yaitu US$ 5 miliar," ucapnya.