Guna memastikan layanan tersebut, PLN menggelontorkan investasi lebih dari Rp 84 miliar untuk membangun infrastruktur kelistrikan dan pendukungnya.
“Layanan ZDT ini pertama kali kami aplikasikan di NTT dan di Indonesia Timur, yaitu di Labuan Bajo. Ini merupakan komitmen kami untuk memberikan pelayanan yang terbaik,” jelas Adi.
Baca Juga:
PLN Sukses Meriahkan ASEAN Para Games 2022 dengan Listrik tanpa Kedip
Selain pilot project ZDT, PLN juga tengah melakukan rekonfigurasi konstruksi jaringan listrik saluran kabel tanah di Kawasan Super Prioritas Labuan Bajo yang meliputi kawasan Puncak Waringin, Kampung ujung, Marina, Kampung Tengah, Jl. Pantai Pede, dan kawasan Perhotelan.
Ketua Badan Otoritas Pariwisata Labuan Bajo Shana Fatina menilai langkah PLN dalam meningkatkan sistem kelistrikan di NTT, khususnya di Labuan Bajo mampu meningkatkan kepercayaan serta daya tarik investor untuk bisa masuk ke Labuan Bajo.
“Saat ini Labuan Bajo merupakan destinasi wisata super prioritas, di mana semua mata tertuju pada Labuan Bajo. Dengan dukungan kelistrikan yang andal dari PLN maka pariwisata di Labuan Bajo bisa lebih menarik wisatawan dan investor,” ujar Shana.
Baca Juga:
Wapres Ma'ruf Amin Resmi Buka ASEAN Para Games XI, PLN Sukses Hadirkan Listrik Tanpa Kedip
Alief Khunaefi, GM Hotel Silvia mengapresiasi penerapan layanan listrik tanpa kedip di Labuan Bajo. Langkah ini mampu meningkatkan layanan pelaku pariwisata kepada pelanggan.
“Apalagi, Labuan Bajo didapuk menjadi beberapa event internasional, sehingga peningkatan keandalan listrik mampu meningkatkan layanan perhotelan dan instrumen pariwisata lain kepada masyarakat,” ujar Alif.
Tidak hanya itu, Selain Hotel Silvia yang sudah energize PLN juga melakukan penandatanganan SPJBTL (Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik) Layanan Khusus ZDT atas nama Hotel La Prima dengan tarif daya layanan B3/555 KVA, Bintang Flores Hotel tarif daya layanan B3/345 KVA dan Hotel Jayakarta dengan tarif daya Layanan B3/260 KVA.