Martin Stottele selaku pimpinan pelaksana proyek RESD menyampaikan, "Kegiatan Training of Trainers selama dua pekan ke depan merupakan kelanjutan dari seri pembekalan bagi instruktur dari lima lembaga pendidikan dan pelatihan kerja di bawah kerangka kerja sama RESD. Pelaksanaan proyek diperkuat dengan kerja sama industri, antara lain melalui program magang dan penyerapan lulusan pelatihan, serta penyediaan peralatan laboratorium energi terbarukan dan pendampingan dari "Swiss Federal Institute for Vocational Education and EHB" untuk memberikan masukan praktik pedagogi terbaik di bidang pendidikan vokasi.
Tujuan utama dari proyek RESD adalah menciptakan tenaga kerja yang kompeten di bidang perencanaan, desain, pembangunan dan pemasangan, inspeksi dan commissioning, supervisi, pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik hybrid surya diesel, dan pembangkit listrik tenaga air melalui: (1) peluncuran program D4 spesialisasi energi terbarukan satu tahun (semester 7 dan 8) di 5 politeknik di Indonesia; 2) peluncuran program diklat energi terbarukan di 5 lembaga pendidikan dan pelatihan kerja; dan 3) penguatan pertukaran informasi dan komunikasi di sektor energi terbarukan.
Baca Juga:
PLN Beri Keandalan Kelistrikan Bagi Konsumen yang Jauh dari Pembangkit
Mitra program RESD mencakup BPSDM Kementerian ESDM sebagai mitra utama, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan & Konservasi Energi dan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Badan Nasional Sertifikasi Profesi, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Program RESD juga bekerja sama erat dengan politeknik, lembaga pendidikan dan pelatihan kerja, asosiasi industri, dan sektor swasta. [tum]