Konsumenlistrik.com | Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Swiss melalui proyek Renewable Energy Skills Development (RESD) bekerja sama mendukung 5 lembaga pelatihan kerja di Indonesia.
Sebagai lembaga percontohan untuk pengembangan diklat teknisi instalasi, operasi, dan perawatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan rencana peluncuran diklat perdana di bulan Juni 2022.
Baca Juga:
PLN Beri Keandalan Kelistrikan Bagi Konsumen yang Jauh dari Pembangkit
Calon siswa dapat mendaftarkan diri di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Ketenagalistrikan, Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE) di bawah naungan Kementerian ESDM, dan di 4 Balai Latihan Kerja (BLK) di bawah naungan Kementerian Ketenagakerjaan, yaitu BLK Banda Aceh, BLK Lombok Timur, BLK Ambon, dan BLK Ternate.
Kepala PPSDM KEBTKE Kementerian ESDM Laode Sulaeman menyampaikan, sebagai persiapan dari peluncuran diklat tersebut, dilakukan penguatan kompetensi dan sertifikasi 17 instruktur di bidang energi terbarukan melalui pelatihan di Pusat Keunggulan Listrik, Otomatisasi, dan Energi Terbarukan, Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Mesin dan Teknik Industri (BBPPMPV BMTI), Bandung, yang berlangsung dari 14-25 Februari 2022.
"Pelatihan dua minggu ini membekali instruktur dengan kompetensi tingkat lanjut teknologi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), uji kompetensi Teknik Energi Surya dengan skema sertifikasi klaster Solar Home System dan Pemasangan PLTS Tipe Rooftop," ungkap Laode, dalam keterangan resmi di Jakarta, (15/02/2022).
Baca Juga:
YBM PLN Lakukan Aksi Solidaritas untuk Keluarga Korban Gantung Diri di Sragen
Pelatihan juga didukung dengan dosen tamu industri, yaitu tenaga ahli dari perusahaan SMA Solar Technology AG, Xurya Daya Indonesia, dan Schneider Electric Indonesia. "Rencana pengembangan PLTS secara masif hingga tahun 2060 niscaya membuka luas lapangan kerja yang kompetitif," imbuh Laode.
Pada kesempatan tersebut, Direktur Bina Instruktur dan Tenaga Pelatihan, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (Ditjen Binalavotas), Kementerian Ketenagakerjaan Syamsi Hari menyampaikan bahwa pelatihan PLTS tingkat lanjutan ini merupakan pendalaman dan pengayaan dari pelatihan dasar yang telah diselenggarakan oleh Proyek RESD pada bulan Oktober 2021 lalu di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Serang.
Penguatan instruktur serta pembaharuan sarana dan prasarana program pelatihan energi terbarukan akan membawa manfaat besar bagi empat BLK percontohan yang terpilih, dan kami berharap agar program ini dapat direplikasi di lebih banyak BLK di seluruh Indonesia demi mendukung target transisi energi Indonesia, khususnya melalui tenaga kerja yang terampil, profesional, dan berkompetensi.
Martin Stottele selaku pimpinan pelaksana proyek RESD menyampaikan, "Kegiatan Training of Trainers selama dua pekan ke depan merupakan kelanjutan dari seri pembekalan bagi instruktur dari lima lembaga pendidikan dan pelatihan kerja di bawah kerangka kerja sama RESD. Pelaksanaan proyek diperkuat dengan kerja sama industri, antara lain melalui program magang dan penyerapan lulusan pelatihan, serta penyediaan peralatan laboratorium energi terbarukan dan pendampingan dari "Swiss Federal Institute for Vocational Education and EHB" untuk memberikan masukan praktik pedagogi terbaik di bidang pendidikan vokasi.
Tujuan utama dari proyek RESD adalah menciptakan tenaga kerja yang kompeten di bidang perencanaan, desain, pembangunan dan pemasangan, inspeksi dan commissioning, supervisi, pengoperasian dan pemeliharaan pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik hybrid surya diesel, dan pembangkit listrik tenaga air melalui: (1) peluncuran program D4 spesialisasi energi terbarukan satu tahun (semester 7 dan 8) di 5 politeknik di Indonesia; 2) peluncuran program diklat energi terbarukan di 5 lembaga pendidikan dan pelatihan kerja; dan 3) penguatan pertukaran informasi dan komunikasi di sektor energi terbarukan.
Mitra program RESD mencakup BPSDM Kementerian ESDM sebagai mitra utama, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek, Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan, Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan & Konservasi Energi dan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Badan Nasional Sertifikasi Profesi, dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Program RESD juga bekerja sama erat dengan politeknik, lembaga pendidikan dan pelatihan kerja, asosiasi industri, dan sektor swasta. [tum]