Sementara itu, penggunaan mobil listrik ini juga menolong neraca keuangan negara. Hingga semester satu tahun ini saja beban impor minyak mentah mencapai angka 16,8 juta dolar AS. Diprediksi hingga akhir tahun bahkan negara harus merogoh kocek sampai Rp 200 triliun hanya untuk impor minyak mentah.
Padahal, hingga 2024 jika Indonesia tidak segera memasifkan kendaraan listrik maka laju pertumbuhan mobil konvensional akan bertambah. Selain beban emisi karbon juga akan meningkat, kebutuhan akan BBM juga akan meningkat.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
"Beban impor bahkan diprediksi bisa mencapai Rp 300 triliun. Tapi kalau pakai EV, dan ini kan juga bisa mengurangi impor. Kita bisa bayangkan, berapa penghematan yang bisa dikantongi negara melalui kendaraan listrik ini," ujar Bob. (tum)