Sementara Indra Perdana, S.T., MT., Ph.D., dosen Departemen Teknik Kimia, FT UGM, menambahkan isu-isu yang berkembang saat ini dan ke depannya adalah pada potensi pertumbuhan ekosistem mobil listrik.
Ekosistem mobil listrik, seperti penyediaan dan kebutuhan baterai akan menjadi sangat vital seiring semakin bertumbuhnya ekosistem kendaraan listrik. Indra menjelaskan komponen atau material penyusun baterai tidak dapat seterusnya didaur ulang.
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
Riset-riset untuk menemukan material lain sebagai bahan baku produksi baterai perlu dilakukan.
Selain itu, diperlukan inovasi lain pengembangan jenis baterai selain Lithium-Ion Battery yang ada saat ini. Disebutnya, bisnis kendaraan listrik merupakan salah satu bagian circular economy yang besar.
Daur ulang baterai menjadi sesuatu yang harus dilakukan dengan 3 alasan yaitu: 1. environment aspect 2. sustainable aspect 3. national independent aspect. (tum)