Dia menyampaikan, garis besar utama revitalisasi 46 halte Transjakarta yaitu memberikan rasa nyaman dan mengubah sudut pandang layanan fasilitas umum, kepada masyarakat.
Indra juga menyebutkan bahwa konsep halte yang akan direvitalisasi yakni konsep ruang terbuka. Meski halte-halte yang ada saat ini sudah mengusung konsep terbuka, namun pada revitalisasi ini, Pemprov DKI melalui BUMD PT Transjakarta ingin menguatkan konsep tersebut dengan tujuan agar masyarakat dapat beralih ke transportasi publik.
Baca Juga:
Viral Mobil Dinas Pejabat RI Serobot Jalur Busway, Kemenag Buka Suara
Kenyamanan layanan transportasi publik, juga ditujukan untuk para disabilitas.
"Kita jamin disabilitas terlayani dengan kondisi optimal, yang barangkali di beberapa halte lama belum bisa terlayani dengan baik," ujarnya.
Gelontorkan Rp 600 Miliar
Baca Juga:
Bank DKI Jalin Kerja Sama dengan Transjakarta dalam Pembiayaan Transportasi Ramah Lingkungan
Untuk merevitalisasi 46 halte, PT Transjakarta menggelontorkan anggaran Rp600 miliar. Dari jumlah halte yang akan direvitalisasi, 4 halte didesain dengan memiliki ciri khas yang ikonik, dan 4 halte terintegrasi dengan moda transportasi KRL, atau MRT.
"Ada 46 halte (direvitalisasi) terdiri dari 4 halte ikonik kemudian 4 halte terintegrasi kemudian sisanya ada 38 adalah halte halte biasa, baik halte ujung maupun halte transit dan lain-lain," ucap Indrayana.
Indrayana mengatakan, pelaksanaan revitalisasi dimulai pada Jumat 15 April.