Selanjutnya adalah sub holding power plant. Dalam melakukan transisi energi sub holding power plant atau sekumpulan pembangkit-pembangkit milik PLN akan sangat membantu, karena transisi energi ini memerlukan dana yang sangat besar.
"Kesempatan ini harus menjadi sebuah pemikiran, konsep dari bisnis model baru power plan ini. Selain mereka bisa melakukan rights issue, karena ini perlu ada investasi baru. bayangkan 15 Giga Watt itu perlu hampir US$ 20 sampai US$ 25 miiliar, itu kan berarti nggak mungkin kita ngutang lagi. Masak yang tadi PLN sudah utang Rp 500 triliun turun Rp 456 triliun tiba-tiba naik lagi jadi Rp 700 triliun, tidak akan kuat," tandas Erick. [tum]