KonsumenListrik.WAHANANEWS.CO, Jakarta - Komitmen PT PLN (Persero) dalam memimpin transisi energi nasional kembali mendapat pengakuan.
Dalam ajang bergengsi Indonesia Best Electricity Award (IBEA) 2025, PLN dinobatkan sebagai Leading National Company Committed for Implementing Energy Transition in Indonesia. Penghargaan diserahkan langsung kepada Direktur Retail dan Niaga PLN, Adi Priyanto, di Hotel Bidakara Jakarta, beberapa waktu lalu.
Baca Juga:
Konsisten Transisi Energi Nasional, PLN Raih Penghargaan IBEA 2025
Menyikapi prestasi ini, Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS), memberikan apresiasi setinggi-tingginya pada PLN.
Aliansi ini menilai, penghargaan tersebut bukan sekadar simbolis, tetapi menjadi penegas bahwa PLN tengah berada di jalur yang benar dalam mentransformasikan sistem kelistrikan Indonesia menuju era yang lebih hijau dan berkelanjutan.
“PLN tidak hanya menjalankan mandat transisi energi, tetapi telah melampauinya dengan memperlihatkan keberanian berinovasi dan membangun ekosistem baru yang berpihak pada kepentingan jangka panjang konsumen dan bangsa,” kata Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba, pada wartawan, Jumat (18/7/2025).
Baca Juga:
Konsisten Transisi Energi Nasional, PLN Raih Penghargaan IBEA 2025
Strategi Inovatif PLN: Keberanian Menjawab Masa Depan
Tohom menyebut sejumlah terobosan PLN, seperti pengembangan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT), layanan Renewable Energy Certificate (REC), dan akselerasi kendaraan listrik, sebagai langkah cerdas dan visioner.
Menurutnya, inovasi-inovasi ini bukan hanya mengurangi ketergantungan pada energi fosil, tetapi juga membuka peluang industri hijau nasional.
“Langkah PLN membangun sistem kelistrikan digital dan ekosistem kendaraan listrik itu sangat strategis. Ini bukan hanya soal efisiensi, tetapi soal membuka pasar masa depan dan menyiapkan anak bangsa menjadi pelaku utamanya,” ujarnya.
Khusus soal digitalisasi sistem kelistrikan, Tohom menilai bahwa ini menjadi jantung dari pelayanan publik yang lebih transparan, akurat, dan responsif terhadap kebutuhan konsumen.
“Digitalisasi akan membuat konsumen lebih terlindungi karena ada data real-time, kontrol lebih kuat, dan efisiensi yang pada akhirnya berdampak pada tarif. Kita ingin listrik yang adil secara harga dan berkualitas dalam pelayanan,” tegasnya.
Transisi Energi Harus Jadi Gerakan Nasional
Tohom yang juga Salah satu Pendiri Perkumpulan Perlindungan Konsumen Nasional (PPKN) menegaskan, transisi energi bukan hanya menjadi tanggung jawab PLN semata, tetapi harus didorong sebagai gerakan nasional lintas sektor.
Ia menyebut pentingnya sinergi pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha, serta masyarakat sipil agar transformasi ini benar-benar menyentuh lapisan bawah.
“PLN sudah menunjukkan roadmap dan kemampuannya, tinggal bagaimana semua elemen bangsa menyambut ini sebagai peluang bersama. Jangan sampai hanya menjadi narasi elite, tapi gagal menjadi gerakan rakyat,” kata Tohom.
Ia juga mendorong agar pemerintah dan PLN memastikan bahwa pelibatan masyarakat dalam proyek EBT tidak hanya simbolik, melainkan konkret melalui program edukasi, pelatihan, dan insentif kewirausahaan di sektor energi terbarukan.
Sinergi untuk Generasi Mendatang
Lebih lanjut, Tohom menyampaikan bahwa penghargaan IBEA kepada PLN harus dimaknai sebagai awal dari lompatan lebih besar.
Ia berharap PLN tetap menjaga momentum dan menjadi institusi yang melayani bukan hanya dari sisi pasokan listrik, tapi juga sebagai motor perubahan ekosistem energi nasional.
“Yang kita perjuangkan hari ini bukan hanya kelistrikan yang andal, tapi kelistrikan yang berpihak pada lingkungan, generasi muda, dan masa depan Indonesia. PLN sedang memimpin dalam arah itu, dan kita semua wajib mendukung,” tutupnya.
Sebelumnya, Ketua Dewan Juri IBEA 2025, Tumiran, mengatakan bahwa PLN layak mendapatkan penghargaan karena kontribusinya dalam mempercepat transisi energi nasional.
Selain membangun pembangkit EBT, PLN juga membangun ekosistem kendaraan listrik dan melakukan digitalisasi kelistrikan.
Ia menambahkan bahwa IBEA menjadi ruang mendorong inovasi energi sekaligus mempersiapkan SDM unggul di sektor ini.
Hal senada disampaikan Sekjen Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, yang menyebut potensi besar Indonesia dalam EBT sudah masuk ke dalam RUPTL terbaru.
Menurutnya, PLN kini memikul tanggung jawab besar menjalankan RUPTL hijau 2025–2034 yang menargetkan 61% bauran EBT.
Direktur Retail dan Niaga PLN, Adi Priyanto, menegaskan bahwa penghargaan ini menjadi pemacu semangat seluruh insan PLN.
“Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersinergi bersama PLN dalam mewujudkan masa depan energi Indonesia yang bersih dan berkelanjutan,” ujarnya.
[Redaktur: Mega Puspita]