Bagi PT NKE maupun NiX, PLTM Tongar merupakan proyek pertama yang mereka miliki dalam kapasitasnya sebagai investor, mengingat PT NKE pada dasarnya merupakan perusahaan kontraktor sipil.
Sementara itu, Direktur Utama PT OTE selaku Kepala Bagian Anak Usaha PT NKE Djohan Halim menilai strategi merambah bisnis listrik dari PT NKE merupakan upaya Perseroan untuk memperkuat portofolio bisnis dalam bentuk pendapatan berulang (recurring income) jangka panjang.
Baca Juga:
PLN Teken Kerja Sama Pendanaan Transisi Energi Bersama AIIB dan SMI
Bagi NiX, PLTM Tongar merupakan proyek pertama yang mereka miliki di luar Jepang, khususnya Indonesia. Perusahaan telah mengoperasikan beberapa pembangkit listrik minihidro skala kecil di wilayah Hokuriku, Jepang, termasuk Prefektur Toyama dan Ishikawa.
Perancangan desain dan manajemen konstruksi PLTM Tongar sendiri menggunakan teknologi terbaru seperti model 3D dan 4D. Melalui PLTM Tongar, NiX bermaksud untuk menerapkan best-practice pengembangan energi terbarukan di Indonesia.
Baca Juga:
Di Sharm El-Sheikh, PLN Teken Kerja Sama Pendanaan Transisi Energi Bersama AIIB dan PT SMI
Sebagai informasi, pada tahun 2017, NiX memperoleh dukungan investasi dari Development Bank of Japan dan pendanaan dari beberapa bank komersial Jepang untuk melakukan ekspansi bisnis ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.
Di antara portofolio ekspansi bisnis yang juga telah dilakukan adalah pendirian Alam NiX Renewables, sebuah perusahaan investasi PLTS Atap untuk konsumen komersial dan industri (C&I) yang berbasis di Singapura, yang juga telah merambah pasar Indonesia.
Direktur Pengembangan Usaha Luar Negeri NiX Wataru Yoshio yang juga merangkap Direktur PT OTE mengharapkan proyek PLTM Tongar dapat menjadi entry point yang baik dan sukses dalam upaya NiX secara lebih agresif mengembangkan bisnisnya ke negara-negara di luar Jepang, termasuk Indonesia.