KonsumenListrik.WAHANANEWS.CO, Jakarta - Upaya transformasi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam merambah sektor pariwisata melalui konsep energy tourism mendapat apresiasi dari Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS).
Ketua Umum Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS), KRT Tohom Purba, menyebut langkah tersebut sebagai inovasi bisnis yang tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga berkelanjutan secara sosial dan lingkungan.
Baca Juga:
PLN EPI Galakkan Digitalisasi Biomassa, ALPERKLINAS Sebut PLN Komitmen Libatkan Masyarakat Lokal Dukung Energi Bersih
“Inini bukan sekadar proyek wisata biasa,” ujar Tohom, Jumat (18/4/2025).
“PLN sedang menunjukkan bahwa energi bisa didekati lewat narasi edukasi, keterbukaan informasi, dan pemberdayaan masyarakat. Ini strategi jangka panjang yang tepat di era transisi energi dan ekonomi hijau.”
PLN tengah menyiapkan sejumlah lokasi pembangkit seperti PLTA Cirata dan Saguling di Jawa Barat, PLTU Paiton di Jawa Timur, serta PLTS Kupang dan Sumba di Nusa Tenggara Timur sebagai destinasi wisata energi edukatif.
Baca Juga:
Dapat Penghargaan ADB, ALPERKLINAS Puji PLN yang Konsisten Dukung Aspek Perlindungan Lingkungan dan Sosial
Selain membuka ruang eksplorasi bagi pelajar dan wisatawan minat khusus, program ini dinilai berpotensi memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan dengan estimasi pendapatan Rp25–50 miliar per tahun.
Tohom menilai, pendekatan PLN yang menggabungkan digitalisasi dan keberlanjutan bisa menjadi contoh model bisnis baru bagi BUMN lain.
“Kita sedang bicara tentang integrasi sektor energi, digital, dan pariwisata. Jika dikelola serius, ini bisa menjadi sumber pertumbuhan baru yang memberi manfaat bagi konsumen, pelaku UMKM lokal, hingga pemerintah daerah,” katanya.