"Jaringan listrik sebenarnya merupakan faktor penting untuk pertumbuhan energi terbarukan Tapi ini bukan hanya di Indonesia - banyak pasar lain telah menghadapi atau sedang menghadapi tantangan yang sama persis," ujar Casati.
Casati mengatakan dalam pengembangan EBT di Indonesia, PLN butuh mengalokasikan paling tidak USD 150 - 200 miliar per tahun hingga 2030.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Namun, dana ini bukan hanya untuk prioritas pembangkit saja. Justru, kata Casati investasi tersebut perlu dialokasikan salah satunya untuk pengembangan smart grid sebagai komponen penting dalam pengembangan EBT di Indonesia. [tum]