Minta Transformasi SDM dan Akselerasi Digitalisasi
Tohom juga mengungkapkan bahwa peningkatan kualitas SDM di tubuh PLN merupakan hal krusial di era kompetisi energi yang semakin kompleks.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi Tekad PLN yang Akan Listriki 10 Ribu Desa
“Kita tidak bisa bicara soal efisiensi dan inovasi, jika tenaga pelaksana di lapangan masih bekerja dengan pola lama. Digitalisasi pelayanan dan manajemen berbasis kompetensi harus jadi prioritas. PLN tidak bisa lagi hanya menjadi operator teknis, melainkan harus menjadi institusi layanan publik yang berorientasi pada kepuasan konsumen,” katanya.
Dalam pandangannya, pembenahan SDM tidak hanya menyasar teknisi lapangan, tetapi juga manajerial dan layanan pelanggan.
Tohom mengusulkan agar PLN membuka ruang kolaborasi dengan lembaga independen dan akademisi untuk mengevaluasi kinerja dan kompetensi SDM-nya secara berkala.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi Kerja Sama Indonesia–Swiss Bangun PLTS di Atas Rel Kereta Api
Laju Hilirisasi dan AI
Melihat sektor-sektor penyumbang konsumsi listrik tertinggi seperti data center dan industri logam, Tohom menilai bahwa pembangunan infrastruktur jaringan harus mampu mengimbangi kebutuhan daya yang semakin besar dan bersifat non-linear.
“Hilirisasi dan teknologi AI bukan sekadar tren, melainkan transformasi struktural. Ini membutuhkan jaringan yang tidak hanya kuat, tapi juga cerdas, mampu memetakan beban, meminimalkan kehilangan energi, dan tahan terhadap gangguan,” paparnya.