Program pembangunan yang ditiitikberatkan pada pengembangan sumber daya manusia, khususnya di pendidikan vokasi, membutuhkan hubungan yang erat antara institusi pendidikan dan industri. Sehingga kompetensi para lulusannya sesuai dengan kebutuhan industri.
"Link and match kurikulum itu sangat penting. Kenapa? Karena yang dikeluarkan oleh institusi pendidikan sering kali tidak match terhadap kebutuhan dari industri-industri migas, dan ini selalu menjadi isu yang berjalan bertahun-tahun," ujar Kepala Divisi Sumber Daya Manusia SKK Migas, Hudi D. Suryadipura dalam kesempatan yang sama.
Baca Juga:
BPH Migas Tetapkan Kuota BBM Pertalite 31,2 Juta KL di 2025
Hudi menilai PEM Akamigas telah membuka pintu untuk menerima masukan-masukan tersebut sekaligus memberikan sosialisasi apa yang telah dilakukan di PEM Akamigas. Menurutnya hal ini akan membantu untuk menciptakan suplai dari tenaga kerja yang akan digunakan oleh industri hulu migas.
Sementara itu, Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman yang juga hadir menyoroti pentingnya keberadaan PEM Akamigas dalam mendukung pengadaan tenaga kerja di industri migas.
"Saat ini kita berada dalam masa transisi energi. Di masa-masa kritikal ini kita harus manfaatkan agar gas dan turunannya bisa betul-betul menjadi bagian dari transisi kita. Oleh karena itu peran PEM Akamigas sangat penting. Mengapa orang belajar di PEM Akamigas? Karena PEM Akamigas ini memiliki kekhususan, sehingga materi-materi yang diajarkan pun harus match," ujar Saleh.
Baca Juga:
Perjuangan Tekan Harga Tiket Pesawat Diungkap Menhub Budi Karya
Sisi hilir migas, ungkap Saleh, kebutuhan tenaga kerja di sektor pengangkutan saja, saat ini ada sekitar 1.500 badan usaha transportasi, baik itu laut, darat, tanker, dan itu semua bisa menjadi market yang bagus untuk PEM Akamigas.
Terkait dengan hubungan PEM Akamigas dengan industri migas atau Kontraktor Kontrak Kerja Sama Migas (KKKS), Direktur PEM Akamigas R.Y. Perry Burhan mengungkapkan, saat ini setidaknya ada 10 peluang kerja sama yang bisa dilakukan antara PEM Akamigas dengan KKKS, di antaranya adalah beasiswa pendidikan dari industri, penyerapan lulusan, program magang dan PKL, bantuan tenaga ahli/praktisi, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, humas/media, hibah/pinjam peralatan, program One Day With Experts (1DWE)/kuliah umum, dan pengembangan Sumber Daya Manusia. [tum]