“Kami menilai, sinergi manajemen PLN dan Serikat Pekerja adalah contoh ideal tentang bagaimana hubungan industrial dapat menjadi fondasi keberhasilan program energi nasional,” kata Tohom.
Tohom yang juga Ketua Umum Forum Wartawan Media Konsumen Indonesia (FORWAMKI) ini menekankan pentingnya pengawasan publik atas arah kebijakan strategis PLN ke depan, terutama di era investasi besar dan integrasi digital.
Baca Juga:
Direksi dan Komisaris Tetap, ALPERKLINAS Imbau PLN Utamakan Pelayanan Prima Terhadap Konsumen
“Konsumen dan pekerja adalah dua entitas utama yang harus diberdayakan bersama. Tidak boleh ada dikotomi antara efisiensi dan kesejahteraan,” tandasnya.
Di sisi lain, Ketua Umum Serikat Pekerja PLN, M. Abrar Ali, mengungkapkan bahwa PKB ini merupakan yang kedelapan sejak tahun 2000, sekaligus yang kedua dalam masa kepemimpinan Darmawan.
Ia menyebut momentum ini sebagai tonggak baru harmonisasi hubungan kerja di lingkungan PLN.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Minta Pemerintah Kaji Ulang Biaya Produksi Energi dari Sampah agar Tak Bebani Konsumen
“Kami percaya hubungan antara serikat pekerja dan manajemen harus berjalan seiring. Seperti halnya roda gigi yang saling menyatu, agar menghasilkan kinerja optimal dan kesejahteraan bersama,” kata Abrar.
Ia pun menyampaikan harapan kepada Presiden Prabowo Subianto agar mempertahankan duet Darmawan dan Didi Yusuf di pucuk pimpinan PLN, karena terbukti membawa perbaikan signifikan dalam aspek kesejahteraan, komunikasi, dan profesionalisme.
Sebelumnya, dalam kesempatan yang sama, Menaker Yassierli menyampaikan bahwa pemerintah mendorong seluruh BUMN strategis untuk membangun pola hubungan industrial yang partisipatif dan transparan.