KonsumenListrik.WAHANANEWS.CO, Jakarta - Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Yassierli, menyampaikan dukungannya terhadap keberlanjutan kepemimpinan Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo, usai penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) periode 2025–2027 antara manajemen PLN dan Serikat Pekerja PLN, beberapa waktu lalu.
Acara yang berlangsung di Auditorium Kantor Pusat PLN, Jakarta Selatan, itu tidak hanya menjadi simbol kekuatan relasi industrial, tetapi juga penegasan komitmen dalam melindungi hak-hak pekerja di tengah transformasi besar PLN sebagai BUMN yang kini berada di bawah pengelolaan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), sesuai amanat UU No. 1 Tahun 2025.
Baca Juga:
Direksi dan Komisaris Tetap, ALPERKLINAS Imbau PLN Utamakan Pelayanan Prima Terhadap Konsumen
Ketua Umum Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS), KRT Tohom Purba, menyambut positif lahirnya PKB baru tersebut dan menyebutnya sebagai “landasan strategis” yang memastikan buruh tetap menjadi bagian penting dari pembangunan sektor kelistrikan nasional.
“Keberhasilan PLN dan serikat pekerja dalam menandatangani PKB 2025–2027 menunjukkan kualitas kepemimpinan yang tidak sekadar berpihak pada efisiensi, tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan industrial,” ujar Tohom, Sabtu (21/6/2025).
Tohom secara khusus memuji keberlanjutan kepemimpinan Darmawan Prasodjo sebagai Dirut PLN dan Didi Yusuf Setiarto sebagai Direktur Legal dan Manajemen Human Capital.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Minta Pemerintah Kaji Ulang Biaya Produksi Energi dari Sampah agar Tak Bebani Konsumen
Menurutnya, keberhasilan melahirkan dua PKB berturut-turut sejak 2022 mencerminkan manajemen PLN yang terbuka, dialogis, dan berorientasi jangka panjang.
“Pak Darmawan telah membuktikan bahwa keberlanjutan kepemimpinan sangat penting untuk menjaga kesinambungan reformasi internal dan kesejahteraan pegawai. Sementara Pak Didi Yusuf memberikan pendekatan yang sejuk dan inklusif. Pendekatan ‘Joglo Leadership’ yang diterapkannya adalah refleksi budaya manajemen yang patut ditiru di BUMN lainnya,” ujar Tohom.
Tohom menambahkan, di tengah ambisi PLN untuk merealisasikan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 dengan target kapasitas 69.500 MW dan anggaran Rp3.000 triliun dalam satu dekade, peran pekerja harus terus dilindungi melalui regulasi yang progresif dan kemitraan strategis antara manajemen dan serikat.