KonsumenListrik.WAHANANEWS.CO - Energi bersih kini semakin menjadi magnet bagi investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Seiring dengan dorongan pemerintah dalam meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT), berbagai pihak pun diminta untuk berperan aktif mendukung transisi energi nasional.
Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS), menilai, listrik bersih bukan hanya soal lingkungan, tetapi juga berkaitan langsung dengan daya saing ekonomi Indonesia di mata global.
Baca Juga:
Inovasi Berkelanjutan dari Kampus UNJA: Dari Limbah Sawit Jadi Bioplastik hingga Panel Surya Portabel
“Investor asing saat ini sangat selektif. Mereka tidak hanya melihat potensi pasar, tapi juga bagaimana komitmen kita terhadap energi bersih. Jika Indonesia serius menggarap EBT, ini akan menjadi daya tarik yang luar biasa bagi modal asing,” ujar Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba, di Jakarta, Minggu (24/8/2025).
Menurutnya, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam agenda besar ini. Sinergi lintas sektor, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, swasta hingga masyarakat, menjadi kunci keberhasilan percepatan EBT.
“Semua pihak harus merasa memiliki tanggung jawab yang sama. Transisi energi ini bukan hanya program negara, tapi kebutuhan konsumen. Kita bicara soal masa depan anak cucu kita, jadi tidak boleh setengah hati,” lanjutnya.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Ingatkan Konsumen 7 Hal yang Tak Boleh Dilakukan Saat Listrik Padam
Tohom juga menilai, keberadaan listrik bersih akan membuka peluang tumbuhnya industri baru yang lebih ramah lingkungan.
Efek berganda ini bukan hanya menambah lapangan kerja, tapi juga menciptakan rantai pasok baru yang dapat menopang pertumbuhan ekonomi nasional.
Mantan Ketua ARDIN (Asosiasi Rekanan Pengadaan Barang dan Jasa Indonesia) ini menambahkan, peran sektor swasta harus lebih difasilitasi. Menurutnya, investor domestik dan asing akan berani melangkah jika ada kepastian regulasi serta jaminan pasar terhadap produk EBT.