Kosumenlistrik.WahanaNews.co | Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan konversi kompor LPG ke kompor listrik menjadi keharusan. Hanya saja tidak dilakukan untuk saat ini.
Oleh karenanya, ia meminta para menteri hati-hati saat membuat kebijakan, sehingga tak menimbulkan kebingungan dan kehebohan di publik.
Baca Juga:
Jokowi Dijadwalkan Kampanye di Bali untuk De Gadjah Hari Ini, 22 November
“Sekali lagi policy setiap kementerian dan lembaga itu hati-hati. Urusan kecil-kecil tapi sekarang ini semuanya sensitif, urusan kemarin misalnya yang berkaitan kompor listrik. Itu betul bahwa kita harus konversi ke situ, tapi timing-nya bukan sekarang," ujar Jokowi dalam pengantar sidang kabinet yang dikutip dari Youtube Sekretariat Presiden, Rabu (12/10).
Menurutnya, kompor induksi yang akan digunakan dalam konversi ini berdaya 1.800 volt ampere (VA). Sehingga, nantinya masyarakat yang menggunakan listrik daya 450 VA akan diubah menjadi di atas 1.800 VA agar bisa menggunakan kompor induksi.
"Di rakyat hal-hal seperti itu menjadi sebuah guncangan, hati hati, hal-hal seperti ini harus, yang berkaitan dengan rakyat hati-hati policy-nya," imbuhnya.
Baca Juga:
Dua Pekan Menjelang Pilkada Jakarta, Pasangan Calon Berebut Dukungan Jokowi-Anies
Dengan demikian, Jokowi pun meminta sekali lagi agar para menteri mempertimbangkan dengan matang setiap kebijakan yang diambil. Harus bisa melihat dampak yang akan muncul jika kebijakan dikeluarkan.
"Saya minta balak ibu sekalian untuk konsentrasi dan betul-betul fokus pada tugas kita masing-masing. Kemudian juga implementasi dari program-program yang ada, betul-betul dilihat betul bermanfaat real atau tidak, kalau tidak bisa dibelokkan ke hal-hal yang real," pungkasnya.
Sebelumnya, PT PLN (Persero) telah melakukan uji coba konversi kompor LPG ke listrik di beberapa daerah dengan membagikan kompor induksi secara gratis. Namun, kebijakan ini menimbulkan pro dan kontra, sehingga dibatalkan. [tum]