Konsumelistrik.com | Untuk menjaga keandalan pasokan listrik pada moment Idul Fitri 1443 Hijriah, PT PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat (PLN UID Jabar) meniadakan segala bentuk kegiatan pemeliharaan selama periode H-7 sampai dengan H+7 dan menyiagakan ribuan petugas.
“Untuk menjaga keandalan pasokan listrik selama masa Idul Fitri 1443 H sehingga masyarakat dapat merayakannya dengan nyaman, PLN UID Jabar menyiagakan 4.901 petugas” kata Agung Nugraha, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat (PLN UID Jabar) di acara Press Briefing Siaga Idul Fitri 1443 Hijriah
Baca Juga:
Era Energi Terbarukan, ALPERKLINAS: Transisi Energi Harus Didukung Semua Pihak
Agung menyampaikan bahwa PLN UID Jabar telah menyiapkan berbagai langkah-langkah pengamanan dan antisipasi atau mitigasi seperti menyiagakan Piket Distribusi, memantau dan melaporkan kondisi kelistrikan secara berkala, menyiagakan mobil operasional sebanyak 461 unit dan motor operasional sebanyak 286 unit, menyiapkan 23 gardu bergerak, 9 unit kabel bergerak, 11 mobil deteksi, 12 unit crane, dan 56 unit genset serta 11 UPS sebagai cadangan suplai pasokan listrik bila terjadi gangguan. Selain itu, juga sudah disiapkan SOP keandalan bagi tempat tempat ibadah dan pusat keramaian lainnya.
“Kami sudah menginventarisir lokasi penting Idul Fitri 1443 H, ada sejumlah 337 lokasi yang tersebar di wilayah jawa barat, terdiri dari objek vital, tempat pelaksanaan sholat Ied, Rumah Sakit serta tempat tempat mudik seperti bandara, stasiun, terminal,” ujarnya.
Pada saat Hari Raya Idul Fitri 1443 H, Agung memrediksi beban puncak pemakaian listrik siang hari sebesar 4.595 MW atau mengalami penurunan 43 persen jika dibandingkan dengan beban puncak siang tertinggi tahun 2022.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Namun, jika dibandingkan dengan beban siang Hari Raya Idul Fitri tahun sebelumnya diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 11 persen atau 4.142 MW.
Begitupun beban puncak malam Hari Raya Idul Fitri 1443 diprediksi akan mengalami penurunan sebesar 31 persen (5.608 MW) dibanding beban puncak tertinggi tahun 2022 sebesar 8.088 MW.
Meski demikian, jika dibandingkan dengan beban malam Hari Raya Idul Fitri tahun sebelumnya sebesar 5.327 MW maka mengalami kenaikan sebesar 5 persen.
“Beban pemakaian listrik cenderung menurun seiring dengan kebijakan cuti bersama dari pemerintah mulai Jumat 29 April mendatang. Pada saat itu, industri, perkantoran dan sebagian pelanggan komersial sudah meliburkan aktivitasnya. Meski demikian, beban pemakaian listrik saat hari raya tahun ini diprediksi lebih tinggi dibanding tahun lalu karena kini masyarakat sudah bisa melaksanakan mudik,” jelasnya.
Agung menambahkan, daya mampu pasok listrik PLN saat ini lebih dari cukup, yaitu sebesar 13.038 MW. Jumlah ini masih lebih besar dari prediksi beban puncak baik siang hari maupun malam hari di perayaan Idul Fitri 1443 Hijriah. [tum]