"Kita bangun energy storage system untuk bisa menyimpan dan mendistribusikan ini. Dan harganya harus affordable. Kerjasama ini nilainya strategis. Ini punya nilai ekonomis. Dengan semangat kolaboratif ini semoga transisi energi juga bisa membuat value cretion. Masalah pembangkit kami alihnya, storage Pertamina alihnya. Pupuk ahlinya pupuk green dan hydrogen," jelas Darmawan.
Sementara itu Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina, menuturkan kerjasama ini akan dimulai di Sumatera Selatan dan Jawa Barat. Dia menjelaskan bahwa Pertamina sebenarnya telah melakukan pengembangan green hydrogen di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulubelu.
Baca Juga:
Pembangkit Listrik Energi Baru di Shanxi Lampaui 68,55 Miliar kWh pada 2022
"Kita juga butuh Plaju dan Dumai. Plaju sudah blue hydrogen. Plaju dan Cilacap sudah disuplai blue hydrogen. Dumai untuk biofuel maka ini sudah ada blue hydrogennya," ungkap Nicke.
Selain itu, ada juga permintaan untuk PHC, amonia dimana Pertamina bisa menghasilkan green amonia. "Jabar juga bisa kita lakukan. Supply EBT nya melimpah. Bisa dibuat kluster sendiri. PLTA besar besar, PLTP banyak. Kalau bisa bikin green belt itu menarik. Kita semangat untuk itu," kata Nicke.
Bakir Pasaman, Direktur Utama Pupuk Indonesia, menjelaskan saat ini perusahaan memiliki rencana dekarbonisasi masing-masing padahal untuk mencapai target itu bisa dilakukan dengan kerja sama.
Baca Juga:
Program Kompor Listrik Batal, PLN Siapkan Hal Ini untuk Atasi Kelebihan Listrik
"Kita rasanya masing masing perusahaan berusaha untuk dekarbonisasi sendiri sendiri. Tetapi melalui payung ini kita bisa terintegrasi," ujar Bakir.
Dalam waktu dekat, Pupuk Indonesia kata Bakir sudah memiliki target untuk bisa lebih meningkatkan penggunaan energi ramah lingkungan.
"Jangka pendek, kita ingin menggunakan green power untuk pabrik kami. Green power yang mudah di Pupuk Kujang yang dekat dengan jati luhur. Lalu disupport lagi degan PLTP ataupun ditempat lain di Sumatera maupun daerah lain. Sehingga kita mulai memakai green energy untuk pabrik kami," jelas Bakir. [tum]