Konsumenlistrik.com | Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan bahwa PT PLN akan mengalami over suplai listrik yang luar biasa.
Tercatat, di Pulau Jawa pada tahun ini akan ada pasokan hingga 6.000-an MW, sementara penambahan permintaan atau demand dari listrik hanya 800 MW
Baca Juga:
Pembangkit Listrik Energi Baru di Shanxi Lampaui 68,55 Miliar kWh pada 2022
PT PLN (Persero) mencatat pada tahun ini kelebihan pasokan listrik atau over suplai listrik akan semakin bertambah seiring dengan masuknya pembangkit listrik dalam mega proyek 35.000 Mega Watt (MW).
"Akan ada gap besar mencapai 5.000 MW antara suplai listrik dan demand," ungkap Darmawan, disela penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Green Industry Cluster, Rabu (23/2/2022).
Lebih lanjut menurut Darmawan potensi penambahan pasokan listrik terus terbuka seiring dengan rencana pembangunan pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) sesuai dengan target yang dicanangkan dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).
Baca Juga:
Program Kompor Listrik Batal, PLN Siapkan Hal Ini untuk Atasi Kelebihan Listrik
Tapi kembali lagi, penambahan pasokan listrik tersebut justru memberikan masalah baru apabila tidak terdapat konsumen listrik.
"Saya dengan bu Nicke (Dirut Pertamina) survey di Mambramo ada potensi 2,3 GW, demand dan supply ini gak nyambung. Gimana ini kita bisa menyambungkan," ujar Darmawan.
Inisiasi kerja sama tengah diusung oleh tiga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero) serta PT Pupuk Indonesia (Persero).