"Sedangkan listrik semuanya dari domestik, dari gas, batu bara, EBT, semuanya domestik. jadi tentu saja ingin mengubah energi impor menjadi energi domestik," ujarnya.
Menyadari tingginya animo masyarakat atas kendaraan listrik, Darmawan meyakini pihaknya punya tugas untuk membangun ekosistemnya dengan baik dalam hal penyediaan sarana pengisian daya.
Baca Juga:
PLN Siapkan 1.299 SPKLU di Banyak Lokasi Mudik, Pengguna Mobil Listrik Tetap Nyaman
Darmawan menegaskan bahwa PLN tidak bisa bergerak sendiri dalam memenuhi hal itu lewat stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU), tetapi juga perlu menggandeng pihak ketiga seperti perbankan, perkantoran, mal, atau bahkan kedai-kedai kopi.
"Agar pembangunan SPKLU tidak hanya dari PLN saja. Lahan kami tidak banyak, tidak cukup, tidak strategis, tapi pihak-pihak ketiga itu punya dan bisa diajak kerja sama," katanya.
Di sisi lain, Darmawan mengingatkan bahwa PLN juga sudah memberlakukan diskon tarif untuk listrik yang diperuntukkan instalasi pengisian daya di rumah pemilik kendaraan listrik.
Baca Juga:
GM PLN Jabar Lakukan Inspeksi, Pastikan SPKLU Siap Layani Pemudik
"Itu kan setiap pembelian terpasang home charging, kami hubungkan dengan sistem kami, dipantau dan setiap jam 22.00 hingga 6.00 kami lakukan diskon 30 persen," ujar Darmawan.
Penggunaan kendaraan berbasis listrik salah satunya disosialisasikan melalui Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 15-16 November. [tum]