Konsumenlistrik.com | Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo memaparkan, kesuksesan penyelenggaraan G20 Indonesia akan menjadi kunci dan bukti komitmen PLN dalam mendukung pemerintah dalam mewujudkan transisi energi berkelanjutan.
“Untuk itu atas arahan Pak Menteri, PLN harus melakukan persiapan yang matang. Dari pasokan energi primer, pembangkit, transmisi, sampai ke venue-nya,” tuturnya, dalam keterangan resmi Senin (27/12/2021).
Baca Juga:
Menteri BUMN Angkat Kembali Darmawan Prasodjo sebagai Dirut PT PLN
Untuk memastikan keandalan pasokan listrik selama KTT G20, PLN akan menerjunkan 550 petugas siaga untuk mengamankan pembangkit sampai dengan lokasi venue acara setiap hari.
Mayoritas dari personel ini bertugas mengamankan jalur distribusi sebanyak 436 orang. Sementara 28 petugas di antaranya akan siaga di pembangkit Bali dan Jawa, 52 personel akan mengamankan transmisi, 18 petugas piket patroli jaringan, dan 16 orang piket pengatur beban.
“Untuk memastikan keandalan pasokan listrik 24 jam selama kegiatan KTT G20 berlangsung, PLN pun membagi para petugas ini menjadi tiga shift,” ujarnya.
Baca Juga:
Menteri BUMN Angkat Kembali Darmawan Prasodjo sebagai Dirut PT PLN
Tidak hanya itu saja, PLN juga akan menyiagakan 12 unit mobil Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB), 26 Unit Gardu Bergerak (UGB) dengan total kapasitas 7.660 kilo Volt Ampere (kVA), 55 unit Uninterruptible Power Supply (UPS) berkapasitas 5.370 kVA, 31 unit Genset Mobile berdaya 4.490 kVA. Selain itu, ada juga 59 unit mobil, 23 unit reaksi cepat, serta 104 unit sepeda motor untuk pelayanan teknik (Yantek).
Dari sisi suplai daya, Darmawan menegaskan sistem kelistrikan Bali sudah siap untuk menyelenggarakan pergelaran KTT G20. Dengan daya mampu sistem sebesar 1.322,1 Mega Watt (MW), beban puncak tertinggi pada 2021 tercatat sebesar 754,6 MW. Sehingga masih ada cadangan daya atau reserve margin sebesar 567,8 MW atau 42,9 persen.
“Khusus KTT G20, kita akan tingkatkan 40 persen, sambil kita tingkatkan utilisasi aset,” tegas Darmawan.