WAHANANEWS.CO, Jakarta - Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS) menyambut positif langkah pemerintah yang mempercayakan pengelolaan sampah menjadi energi listrik atau waste to energy kepada PT PLN (Persero).
Menurut ALPERKLINAS, keputusan ini tepat karena PLN memiliki kompetensi teknis, infrastruktur, serta pengalaman panjang dalam mengelola sistem kelistrikan nasional.
Baca Juga:
Pendanaan Fosil Dunia Turun 78 Persen, Tapi Jerman dan AS Masih Gelontorkan Dana
Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba, menegaskan bahwa keterlibatan PLN akan memperkuat keandalan program waste to energy di Indonesia.
“PLN bukan hanya sekadar perusahaan listrik, tetapi juga pilar energi nasional yang mampu mengintegrasikan aspek teknis, regulasi, dan kebutuhan konsumen. Dengan begitu, pengolahan sampah bisa menghasilkan listrik yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat luas,” ujar Tohom dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (4/10/2025).
Tohom menambahkan, keputusan ini sekaligus menghindarkan adanya potensi tumpang tindih pengelolaan antara swasta, BUMD, dan pemerintah daerah.
Baca Juga:
Dorong Transisi Energi, ALPERKLINAS Sambut Kemudahan Izin Pemasangan PLTS Atap
Menurutnya, model skema yang memberikan peran dominan kepada PLN membuat arah kebijakan lebih jelas dan akuntabel.
“Kalau PLN yang pegang, maka ada kepastian harga listrik, transparansi tipping fee, dan jaminan keberlanjutan investasi. Itu penting agar program ini tidak hanya berhenti di tahap uji coba,” jelasnya.
Lebih lanjut, Tohom menilai keterlibatan PLN juga bisa menjadi momentum memperkuat transisi energi.