Konsumenlistrik.com | PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) Operating mengoperasikan dua pembangkit listrik tenaga air (PLTA) berkapasitas 603 megawatt (MW) yang saat ini berusia 40 tahun.
Holding BUMN Pertambangan MIND ID ini mengopeasikan dua pembangkit itu adalah PLTA Sigura-gura memiliki kapasitas 286 MW dengan rincian, terdapat empat turbin berkapasitas 71,5 MW yang berasal dari Toshiba. Selain itu, untuk PLTA Tangga berkapasitas 317 MW, dengan empat turbin masing-masing 79,2 MW yang berasal dari Hitachi dan generatornya dari Mitsubishi.
Baca Juga:
Mega Proyek PLTA Jatigede Rampung, Siap Suplai Listrik ke Jawa-Bali
Kedua pembangkit air ini berlokasi di Paritohan, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara, ini mengandalkan sumber daya air dari Danau Toba dan telah berusia selama 40 tahun atau sejak beroperasi tahun 1982.
Vice President Public Relation Inalum Power Plant Arfan Iqbal Harahap mengatakan meskipun sudah berusia sekitar 40 tahun, pihaknya tetap menjaga pembangkit agar tetap optimal.
Maklum, kedua pembangkit ini adalah tulang punggung kebutuhan listrik pabrik peleburan aluminium milik Inalum yang ada di Kuala Tanjung, Sumatera Utara.
Baca Juga:
100 Tahun Beroperasi, PLTA Bengkok Jadi Bukti Perjalanan Panjang PLN Gunakan EBT
Nah, supaya pembangkit ini tetap optimal, perusahaan telah melakukan penggantian seluruh turbin sejak 2001 hingga 2019 pada pembangkit Sigura-Gura dengan teknologi terbaru yang lebih efisien agar optimal dalam mencapai output tenaga menjadi 286 MW atau 4x71,5 MW.
Asal tahu saja, kedua pembangkit listrik air ini mengandalkan debit air dari Danau Toba. Arfan memerinci, air Danau Toba mengalir melalui Sungai Asahan menuju Selat Malaka melewati kedua PLTA Inalum Operating.
"Dengan demikian, perusahaan memiliki kepentingan atas tinggi muka air (TMA) Danau Toba sepanjang tahun, baik pada musim kering dan musim hujan agar ketersediaan air bagi pembangkit dapat terjaga keberlangsungannya," ungkap Arfan, melansir CNBC Indonesia.