konsumenlistrik.WAHANANEWS.CO, Jakarta - Kasus gangguan jaringan listrik yang disebabkan oleh seekor monyet di Sri Lanka, yang mengakibatkan pemadaman listrik besar-besaran, memberikan pelajaran berharga bagi Indonesia, terutama bagi perusahaan penyedia listrik negara, PLN.
Ketua Umum Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS), KRT Tohom Purba, menegaskan bahwa peristiwa ini seharusnya menjadi peringatan agar pemadaman listrik yang merugikan konsumen dapat dihindari.
Baca Juga:
Kejari Gunungsitoli dan PLN UP3 Nias Teken MoU Pendampingan Hukum Bidang Datun
"Kasus di Sri Lanka membuktikan betapa rentannya sistem kelistrikan, yang bisa terganggu oleh hal-hal yang tidak terduga, bahkan seekor monyet. Bagi Indonesia, ini harus menjadi peringatan untuk memastikan jaringan listrik kita tetap aman dan tidak ada pemadaman yang merugikan konsumen dalam jangka panjang," ujar Tohom, Selasa (18/2/2025).
Pemadaman listrik yang terjadi di Sri Lanka pada 9-13 Februari lalu sempat mengganggu pasokan listrik ke 22 juta penduduk negara itu.
Sebuah gangguan kecil yang disebabkan oleh seekor monyet bersentuhan dengan trafo, menyebabkan kerusakan besar pada jaringan, memaksa pemadaman listrik selama beberapa hari.
Baca Juga:
PLN Usung Green Future Kendaraan Listrik di IIMS 2025
Tohom mengungkapkan, meskipun gangguan seperti itu mungkin tampak sepele, dampaknya bisa sangat fatal bagi konsumen.
"Seperti yang kita lihat, gangguan ini mempengaruhi seluruh pasokan listrik negara dan menyebabkan gangguan besar dalam kehidupan sehari-hari. Hal serupa bisa terjadi di Indonesia jika PLN tidak berhati-hati dan tidak melakukan pemeliharaan jaringan yang cukup," katanya.
Lebih lanjut, Tohom mengingatkan bahwa pemadaman listrik yang tidak direncanakan dan tanpa pemberitahuan sebelumnya,dapat menimbulkan dampak serius pada sektor ekonomi, pelayanan publik, hingga kesehatan masyarakat.