KonsumenListrik.WAHANANEWS.CO - Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS) mengapresiasi langkah PT PLN (Persero) yang terus menunjukkan komitmen sosialnya pada masyarakat melalui berbagai program Corporate Social Responsibility (CSR).
Namun demikian, ALPERKLINAS menegaskan bahwa penempatan program CSR ke depan harus semakin strategis dan berorientasi pada sektor yang benar-benar potensial dan produktif, khususnya di wilayah sekitar infrastruktur ketenagalistrikan nasional.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi Kolaborasi PLN dan PHRI yang Siap Wujudkan Bali Jadi Pusat Pariwisata Hijau
Pernyataan itu disampaikan Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba, menanggapi pelaksanaan program CSR PLN berupa penanaman 4.800 anakan kopi di atas lahan seluas 1,9 hektare di Desa Lungar, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang dilangsungkan bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Dalam program tersebut, PLN membiayai penuh proses dari pembukaan lahan tidur hingga penyediaan bibit kopi untuk 24 petani lokal.
"Kami melihat inisiatif PLN ini sebagai contoh nyata bagaimana BUMN dapat hadir langsung menyentuh kebutuhan dasar masyarakat, terutama di sektor agrikultur. Namun, ke depan, kami mendorong agar program CSR seperti ini benar-benar dikawal dan dievaluasi dengan pendekatan produktivitas dan keberlanjutan ekonomi," ujar Tohom, Rabu (9/7/2025).
Baca Juga:
ALPERKLINAS Apresiasi Kolaborasi PLN dan PHRI yang Siap Wujudkan Bali Jadi Pusat Pariwisata Hijau
Tohom mengungkapkan bahwa pemanfaatan lahan tidur untuk tanaman kopi merupakan langkah strategis, tetapi perlu diiringi dengan dukungan berkelanjutan, mulai dari pelatihan intensif hingga akses pasar.
Menurutnya, keberhasilan CSR bukan hanya dinilai dari banyaknya bantuan yang dikucurkan, tetapi dari seberapa besar dampak ekonominya bagi masyarakat dalam jangka menengah hingga panjang.
"Jangan sampai CSR hanya menjadi ajang seremonial atau pencitraan sesaat. Ini menyangkut nasib para petani dan masa depan daerah yang berada di lingkar pembangunan pembangkit energi nasional," tegasnya.